Peristiwa Penting Pekan Ini, KTT G7 Quebec hingga Data Perdagangan China

Bareksa • 04 Jun 2018

an image
Indeks di saham China mengalami penurunan (13abc.com)

Mungkin ada perkembangan besar dalam perdagangan AS dengan China selama pekan ini (4-8 Juni 2018)

Bareksa.com - Dengan kurangnya laporan ekonomi utama di minggu mendatang, pasar bisa lebih fokus pada berita utama terkait perdagangan saat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersiap untuk bertemu para pemimpin dunia pada KTT G7 di Kanada.

Selain itu, mungkin ada perkembangan besar dalam perdagangan AS dengan China selama minggu yang akan datang, dan juga kejelasan lebih lanjut tentang apakah revisi Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara dapat disimpulkan sebelum tenggat waktu yang ditentukan.

Di sisi lain, pelaku pasar akan fokus pada angka perdagangan bulanan dari AS dan China, karena mereka akan mengukur apakah ada dampak pada aktivitas perdagangan dari perselisihan perdagangan baru-baru ini antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut.

Untuk lebih rincinya, berikut beberapa peristiwa penting yang paling mungkin mempengaruhi pasar pada pekan ini (4-8 Juni 2018).

1. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7

Para pemimpin negara-negara G7 melakukan perjalanan ke Quebec pada akhir pekan untuk sebuah pertemuan yang diselenggarakan oleh Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

Presiden Trump diperkirakan tiba pada hari Jumat dan akan bertemu dengan para pemimpin Jerman, Italia, Prancis, Inggris, dan Jepang, yang merupakan negara-negara yang dikenakan tarif oleh AS.

Para pemimpin keuangan sekutu AS terdekat melontarkan kemarahan atas tarif impor logam administrasi Trump pada hari Sabtu, mengakhiri pertemuan tiga hari dengan teguran keras Washington.

Selain itu, enam negara anggota G7 lainnya juga mengeluarkan pernyataan serupa dengan meminta Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin untuk menyampaikan "keprihatinan dan kekecewaan" mereka tentang tarif kepada presiden.

Sebelumnya AS pada minggu lalu memberlakukan tarif baru 25 persen untuk baja dan tarif 10 persen untuk aluminium yang diimpor dari Uni Eropa, Kanada, dan Meksiko, setelah pembebasan sementara berakhir.

Tarif tersebut mendorong pembalasan cepat dan menimbulkan keraguan tentang apakah pemerintah akan dapat mencapai kesepakatan jangka pendek dengan Kanada dan Meksiko pada Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara yang dirubah.

Namun, pertanyaan yang lebih besar adalah apakah AS dapat menyelesaikan sengketa perdagangannya dengan China?

 

2. Data Perdagangan AS

Departemen Perdagangan AS akan merilis data perdagangan internasional untuk bulan April pada pukul 08.30 pagi di hari Rabu waktu setempat, dan akan dicermati pelaku pasar di tengah ancaman perang perdagangan global. Defisit diperkirakan akan melebar menjadi US$50,0 miliar, dari US$49,0 miliar pada bulan Maret.

Selain itu, tidak ada pidato The Fed dalam minggu mendatang, karena itu adalah periode tenang menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 12 Juni dan 13 yang secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga.

Bank sentral AS kemungkinan akan menaikkan suku bunga untuk keempat kalinya tahun ini setelah laporan kerja pekan lalu menunjukkan pertumbuhan pekerjaan AS meningkat pada bulan Mei dan tingkat pengangguran turun ke posisi terendah 18 tahun terakhir di level 3,8 persen.

Laporan Departemen Tenaga Kerja AS juga menunjukkan kenaikan upah yang solid, menunjukkan kondisi pasar kerja yang secara cepat menguatkan, yang dapat menimbulkan kekhawatiran tentang inflasi.

3. Data Perdagangan China

China akan merilis angka perdagangan bulan Mei pada Jumat pagi. Laporan tersebut diperkirakan menunjukkan bahwa surplus perdagangan Negeri Tirai Bambu naik menjadi US$32,5 miliar bulan lalu, dari sebelumnya US$28,8 miliar pada bulan April. Ekspor diperkirakan naik 6,3 persen dari tahun sebelumnya, sementara impor diperkirakan naik 16,0 persen.

Angka perdagangan yang dirilis bulan lalu menunjukkan bahwa ekspor China meningkat tajam meskipun terjadi perselisihan perdagangan panas dengan Amerika Serikat. Perundingan perdagangan berkelanjutan antara AS dan China juga akan membuat investor tetap fokus pada minggu ini.

China memperingatkan Amerika Serikat pada hari Minggu bahwa setiap perjanjian yang dicapai mengenai perdagangan dan bisnis antara kedua negara akan batal jika Gedung Putih menerapkan tarif dan langkah perdagangan lainnya, karena keduanya mengakhiri putaran terakhir pembicaraan mereka di Beijing.

Hal tersebut terjadi setelah Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross bertemu Wakil Perdana Menteri China Liu He bertemu di Beijing pada akhir pekan.

Dua ekonomi terbesar dunia tersebut telah mengancam satu sama lain dengan puluhan miliar dolar tarif dalam beberapa bulan terakhir, yang menyebabkan kekhawatiran bahwa Washington dan Beijing mungkin terlibat dalam perang perdagangan skala penuh yang dapat merusak pertumbuhan global dan mengacaukan pasar.