Bareksa.com - Harga saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) pada perdagangan Rabu, 30 Mei2018 ditutup melonjak 8,78 persen dengan berakhir di level Rp3.220 per saham. Saham HRUM ditransaksikan sebanyak 5.476 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp51,91 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, tiga anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham HRUM yaitu UOB Kay Hian Sekuritas (AI) dengan nilai pembelian Rp12,96 miliar, kemudian Mirae Asset Sekuritas (YP) Rp6,77 miliar, dan Universal Broker Indonesia Sekuritas (TF) Rp3,89 miliar.
Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi keseluruhan saham HRUM sebesar 24,97 persen, 13,04 persen, dan 7,49 persen.
Cum Dividen
Harum Energy siap membagikan dividen tunai dari laba tahun buku 2017 kepada pemegang saham senilai Rp248,58 per saham. Bila dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin, dividend yield HRUM mencerminkan nilai 7,72 persen.
Adapun cum dividend alias tanggal terakhir perdagangan saham HRUM dengan hak dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 31 Mei 2018. Sedangkan, cum dividen di pasar tunai pada 6 Juni 2018.
Pada tanggal yang sama akan dilakukan pencatatan daftar pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen atau recording date.
Analisis Fundamental HRUM
Secara fundamental, kinerja emiten yang bergerak dalam bidang pertambangan batu bara ini mencatatkan kinerja cenderung flat namun masih tumbuh tipis pada kuartal I 2018.
HRUM berhasil mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai US$12,84 juta pada kuartal pertama 2018, atau naik tipis 1,5 persen dari sebelumnya US$13,35 juta pada kuartal I 2016.
Padahal dari sisi top line-nya, HRUM berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan 10,32 persen, dari sebelumnya US$78,69 juta pada tiga bulan pertama di 2017 menjadi US$ 86,81 juta pada periode yang sama tahun ini.
Namun di sisi lain, beban pokok perseroan juga terkerek naik 8,1 persen, dari sebelumnya US$51,59 juta pada kuartal I 2017 menjadi US$55,77 juta pada kuartal pertama 2018.
Alhasil laba kotor perseroan tercatat naik 14,54 persen, dari sebelumnya US$27,1 juta pada kuartal I 2017 menjadi US$31,04 juta pada periode yang sama tahun ini.
Dari segi likuiditas, HRUM juga berhasil mencatatkan kenaikan sangat baik pada arus kas operasinya yang berhasil melonjak lebih dari 4 kali lipat, dari sebelumnya US$3,09 juta pada kuartal I 2017 menjadi US$13,72 juta pada kuartal I 2018. Kondisi tersebut disokong oleh meningkatnya pos penerimaan kas dari pelanggan serta kas dihasilkan dari operasi.
Analisis Teknikal HRUM
Sumber : Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham HRUM pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan body yang cukup besar menggambarkan saham ini bergerak positif dalam rentang yang lebar.
Selain itu, pada perdagangan kemarin HRUM juga berhasil menembus resisten pada level Rp3.140 per saham serta didukung dengan volume yang menunjukkan lonjakan dengan disertai inflow asing senilai Rp11,22 miliar menandakan adanya aksi akumulasi beli yang cukup besar pada saham ini.
Sementara itu, indikator relative strength index (RSI) juga terpantau bergerak positif meskipun mulai mendekati area jenuh beli, namun dilihat secara tren saham ini masih uptrend cukup kuat dengan potensi target berikutnya di resisten di level Rp 3.590 per saham. (AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut