Masih dalam Tren Penguatan, Ini Analisis Teknikal Fundamental Saham ERAA

Bareksa • 16 May 2018

an image
Pekerja melintas dengan latar belakang layar monitor yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (26/1). Pergerakan IHSG pada penutupan akhir pekan terkoreksi tipis 0,16 poin di posisi 6.615,32. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Saham ERAA pada perdagangan Selasa, 15 Mei 2018 ditutup melonjak 6,95 persen ke Rp2.000

Bareksa.com - Harga Saham PT Erjaya Swasembada Tbk (ERAA) pada perdagangan Selasa, 15 Mei 2018 ditutup melonjak 6,95 persen ke level Rp2.000. ERAA ditransaksikan sebanyak 4.921 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp77,14 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, tiga anggota bursa yang paling banyak melakukan pembelian terhadap saham ERAA antara lain Morgan Stanley Sekuritas (MS) dengan nilai pembelian Rp14,95 miliar, kemudian Mirae Asset Sekuritas (YP) Rp9,48 miliar, dan Macquarie Sekuritas (RX) Rp5,89 miliar.

Ketiga anggota bursa tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi secara keseluruhan yakni 19,38 persen, 12,29 persen, dan 7,64 persen.

Analisis Fundamental

Secara fundamental, emiten peritel smartphone ini membukukan kinerja cukup solid pada kuartal pertama 2018. ERAA berhasil mencatatkan pertumbuhan laba yang meroket sebesar 237 persen sepanjang periode Januari hingga Maret tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, ERAA berhasil meraup laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp206,36 miliar. Capaian tersebut melonjak lebih dari tiga kali lipat laba perusahaan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 60,89 miliar. 

Adapun hal tersebut didorong oleh pendapatan perusahaan yang juga tercatat tumbuh signifikan 60,78 persen dari Rp5,1 triliun di kuartal pertama 2017 menjadi Rp8,2 triliun di kuartal pertama 2018.

Mengutip laporan keuangannya, Erajaya mengantongi pendapatan terbesar dari penjualan telepon selular dan tablet yang nilainya sampai Rp6,9 triliun, atau naik sampai 70 persen dibanding periode kuartal pertama 2017 yang sebesar Rp4,07 triliun.

Sementara itu, penjualan voucher elektronik turun Rp46 miliar, tetapi masih tertutup dengan kenaikan penjualan di segmen aksesoris komputer dan peralatan elektronik lainnya.

Kendati demikian, beban yang harus ditanggung perusahaan juga meningkat 60,87 persen dari Rp4,6 triliun di tiga bulan pertama 2017 menjadi Rp7,4 triliun di periode yang sama tahun 2018. Selain itu, perusahaan juga mampu mencatat laba bruto yang naik hampir dua kali lipat dari Rp482 miliar menjadi Rp831 miliar di kuartal pertama 2018.

Selain itu pada sisi aset, perusahaan juga mencatat pertumbuhan sekitar 25 persen dari Rp8,8 triliun per Maret 2017 menjadi Rp10,7 triliun per Maret 2018.

Analisis Teknikal

Menurut Analisis Bareksa, secara teknikal candle ERAA pada perdagangan Selasa kemarin membentuk bullish candle dengan short upper shadow yang menggambarkan saham ini bergerak positif meskipun ditutup lima tick di bawah level tertingginya.

Volume mengalami lonjakan menandakan bahwa saham ini cukup banyak menarik minat pelaku pasar. Selain itu, investor asing juga terpantau mengoleksi saham ini dengan tercatat  melakukan net buy senilai Rp 14,70 miliar.

Dilihat secara tren, ERAA masih berada dalam fase strong major uptrend yang ditandai dengan posisi MA 5> MA 20 > MA 60. Selain itu indikator relative strength index (RSI) juga terpantau masih bergerak positif meskipun mulai mendekati area jenuh jual. (hm)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.