Meski Laba Turun Tipis, Harga Saham AUTO Tetap Meroket 15 Persen

Bareksa • 25 Apr 2018

an image
Karyawan melintas di antara monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3). IHSG pada perdagangan pekan ini ditutup melemah 16,95 poin atau 0,27 persen ke level 6.304,95. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Harga saham AUTO melonjak 15 persen menjadi Rp1.890 dari sebelumnya Rp1.640

Bareksa.com -  Harga saham PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) , perusahaan komponen otomotif unit usaha PT Astra International Tbk (ASII), kembali melonjak pada perdagangan hari ini.

Hingga penutupan perdagangan sesi I, harga saham AUTO melonjak 15 persen menjadi Rp1.890 dari sebelumnya Rp1.640. Namun dari sisi kinerja laba perusahaan turun tipis 1,07 persen menjadi Rp145,99 miliar.

Naiknya harga saham AUTO seiring dengan tingginya nilai transaksi jual-beli saham yang mencapai 900 ribu lot.

Saham AUTO tercatat paling banyak di borong melalui broker Danareksa Sekuritas (OD) yang membeli 151 ribu lot saham pada harga rata Rp1.812,6 per saham senilai Rp27,4 miliar.

Nilai transaksi tersebut setara 16,8 persen dari seluruh transaksi saham AUTO yang mencapai Rp162,8 miliar.

CLSA Sekuritas (KZ) juga tercatat membeli saham AUTO sebanyak 30 ribu lot saham dengan nilai transaksi Rp5,3 miliar

Grafik: Pergerakan Harga Saham AUTO Secara Intraday

Sumber: Bareksa.com

Berdasarkan laporan keuangan kuartal I 2018 laba perusahaan turun tipis 1,07 persen menjadi Rp145,99 miliar dibandingkan kuartal I 2017 yang sebesar Rp147,57 miliar.

Penyebab penurunan laba bersih karena naiknya beban pokok pendapatan 10,41 persen menjadi Rp3,33 triliun pada kuartal I 2018 dibandingkan dengan beban pokok pendapatan pada kuartal I 2017 yang sebesar Rp3,02 triliun.

Sementara itu, pendapatan bersih perseroan naik 10,56 persen  menjadi Rp3,83 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp3,47 triliun.

Peningkatan pendapatan didukung peningkatan penjualan lokal 9,03 persen menjadi Rp2,22 triliun pada kuartal I dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,04 triliun. Sedangkan penjualan ekspor produk usaha perseroan turun 6,19 persen menjadi Rp346,30 miliar dibandingkan kuartal I tahun lalu. (AM)