Bareksa.com - Harga saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) pada perdagangan Selasa, 17 April 2018 ditutup menguat 4,19 persen ke Rp348 per saham. Dengan nilai transaksi mencapai Rp271,56 miliar sepanjang perdagangan kemarin, SRIL menjadi saham peringkat dua terbesar dari sisi nilai di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan aktivitas broker summary, tiga anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham SRIL yaitu Ekuator Swarna Sekuritas (MK) dengan nilai pembelian Rp70,75 miliar, kemudian FAC Sekuritas (PC) Rp36,26 miliar, dan Mirae Asset Sekuritas (YP) Rp32,20 miliar.
Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi keseluruhan saham SRIL yaitu 26,05 persen, 13,35 persen, dan 11,86 persen.
Analisis Fundamental SRIL
Secara kinerja fundamental, emiten tekstil dan garmen terbesar se-Asia Tenggara ini membukukan kinerja cukup baik pada tahun 2017. SRIL berhasil memperoleh laba bersih atau laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$68,03 juta pada 2017, atau naik 14,6 persen dibandingkan capaian tahun sebelumnya yaitu US$59,36 juta.
Kinerja konsolidasi perseroan pada 2017 tersebut lebih baik dibandingkan dengan tahun buku 2016, yang pada saat itu perusahaan hanya membukukan kenaikan laba sebesar 7,38 persen. Tahun ini, emiten yang dikenal dengan merek Sritex tersebut kian ekspansif dengan penjajakan akuisisi dua perusahaan.
Saat ini, SRIL tengah menjalani proses akuisisi dua perusahaan yakni PT Primayudha Mandirijaya dan PT Bitratex Industries. Jika proses akuisisi berjalan lancar, maka komposisi penjualan benang bisa mencapai 50-53 persen dari saat ini maksimal 39 persen dari total penjualan.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, penjualan pada 2017 juga meningkat cukup signifikan. Pada tahun lalu, penjualan perusahaan mencapai US$759,35 juta, atau naik 11,67 persen dibandingkan dengan 2016 yang sebesar US$679,94 juta.
Adapun nilai penjualan pada 2017 tersebut melampaui target yang telah ditetapkan perusahaan yaitu US$762 juta. Sementara itu, nilai penjualan pada tahun ini berpotensi mencapai US$1 miliar, atau tumbuh sekitar 30 persen dari kinerja tahun lalu.
Di sisi lain, posisi kas dan setara kas perseroan hingga akhir 2017 tercatat senilai US$127,23 juta, lebih tinggi 110 persen dibandingkan dengan posisi 2016 yang sebesar US$60,48 juta.
Analisis Teknikal SRIL
Secara teknikal, candle SRIL pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan long upper shadow menggambarkan saham ini bergerak positif tetapi terlihat ada aksi jual yang cukup tinggi sehingga menahan kenaikan saham ini untuk berakhir di level tertingginya.
Volume menunjukkan lonjakan signifikan menandakan adanya transaksi besar pada saham ini pasca telah terkonsolidasi cukup lama sejak pertengahan Maret lalu.
Sementara itu, indikator relative strength index (RSI) terlihat bergerak positif menandakan adanya momentum kenaikan pada saham ini dengan target terdekat di resisten pada level Rp366. (hm)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.