Bareksa.com - PT Sari Melati Kencana dan PT Sriwahana Adityakata bakal melansungkan penawaran umum perdana (initial public offering/ IPO) saham semester I-2018. Dua perusahaan tersebut telah melangsungkan presentasi tertutup atau yang biasa disebut mini ekspose dengan Bursa Efek Indonesia, Senin, 2 April 2018.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Samsul Hidayat menuturkan, Sari Melati Kencana adalah perusahaan yang menaungi bisnis Pizza Hut di Indonesia. Rencananya, Sari Melati bakal melepas 20 persen saham baru dari modal di setor ke publik.
“Ada sejumlah skema Sari Melati, selain saham baru, current owner-nya berencana melepas sahamnya,” katanya di Jakara, Senin, 2 April 2018.
Lebih lanjut Samsul mengungkapkan, perusahaan tersebut akan menggunakan laporan keuangan audit Desember untuk melaksanakan IPO saham. Sari Melati menargetkan mencatatkan sahamnya (listing) di BEI pada Mei tahun ini.
Sari Melati akan menggunakan sekitar 60 persen dana hasil IPO saham untuk kebutuhan belanja modal (capital expenditure/ capex). Sementara sisa dana hasil penawaran umum akan digunakan untuk membayar utang.
Samsul mengungkapkan, total aset Sari Melati sebesar Rp1,4 triliun. Dari jumlah itu, porsi ekuitas sebesar Rp370 miliar dan utangnya Rp1,1 triliun.
Perseroan telah menunjuk tiga perusahaan sekuritas sebagai penjamin emisi (underwriter). Ketiga perusahaan tersebut adalah CLSA Sekuritas Indonesia, CIMB Sekuritas dan Mandiri Sekuritas.
Saat ini Sari Melati mengelola sebanyak 400 gerai Pizza Hut di seluruh Indonesia. Perseroan berencana ekspansi dengan menambah 100 gerai dalam dua tahun mendatang.
Sari Melati merupakan unit usaha PT Sriboga Flour Mill. Unit usaha yang menjadi bagian Sriboga Flour Mill adalah Pizza Hut Indonesia, Pizza Hut Delivery (PHD) dan Marugame Udon.
Satu perusahaan teranyar lainnya yang telah melakukan mini ekspose adalah PT Sriwahana Adityakarta. Perusahaan tersebut bergerak di bidang produksi kertas yang berbasis di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Samsul mengatakan, Sriwahana berencana menerbitkan 22 persen saham ke publik dengan target listing pada Juni tahun ini. Sriwahana akan menggunakan buku 2017 dan telah audit Desember menunjuk NH Korindo Sekuritas sebagai penjamin emisi tunggal.
“Asetnya sekitar Rp700-800 miliar,” terang dia. Nantinya, dana hasil IPO saham akan digunakan untuk modal kerja perseroan. (hm)