Bareksa.com – PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau WIKA Beton menegaskan konsistensinya untuk membagikan dividen dengan rasio 30 persen dari laba bersih. Kali ini tertuang dalam hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2017.
Sepanjang 2017 lalu, perseroan meraup laba bersih Rp340 miliar atau naik 20,92 persen dari pencapaian tahun 2016. Artinya, dengan rasio 30 persen, maka WIKA Beton memberikan total dividen Rp101,1 miliar kepada para pemegang sahamnya.
“Jumlah tersebut setara dengan Rp12,13 per saham,” kata Direktur Utama WIKA Beton Hadian Pramudita di Jakarta, Senin, 19 Maret 2018.
Meski dengan rasio yang sama, total dividen WIKA Beton terus mengalami kenaikan. Total dividen tahun buku 2015 yang mencapai Rp52,19 miliar. Kemudian dengan rasio yang sama, perseroan membagikan dividen Rp81,71 miliar sebagai bagian laba bersih tahun 2016.
“Sesuai dengan aturan, dividen akan mulai didistribusikan kepada para pemegang saham 30 hari setelah RUPST,” tambah Hadian.
Sejalan dengan pelaksanaan RUPST WIKA Beton, saham WTON pada penutupan perdagangan hari ini mulai menguat. Saham WTON naik 1,96 persen ke level Rp520 dari posisi hari sebelumnya Rp510 per saham.
Penguatan saham WTON terjadi setelah tiga hari secara beruntun turun mulai periode 14-16 Maret 2018. Sepanjang periode itu, saham WTON turun 6,42 persen dari Rp545 menjadi Rp510.
Tunggu Harga Baik
Selain membagikan dividen, perseroan juga punya rencana untuk menjual kembali saham treasuri. Rencana ini sudah ditetapkan beberapa tahun lalu, namun tak kunjung terwujud.
Direktur WIKA Beton Mohammad Syafii menyampaikan, pihaknya kembali berencana menjual saham-saham treasuri. “Dalam waktu dekat, tunggu momen yang tepat,” ujar Syafii.
Pernyataan Syafii mengacu pada harga saham WTON yang terus mengalami penurunan sejak menyentuh level tertingginya Rp1.410 pada 13 Februari 2015. Bahkan, manajemen pernah menyampaikan akan menjual saham treasuri WTON jika harganya menyentuh kembali level Rp1.000.
Pergerakkan Saham WTON Sejak IPO 8 April 2014 – 18 Maret 2018
Sumber: Bareksa.com
Meski begitu, Syafii tak muluk memandang level harga saham WTON. “Kami harapkan bisa Rp700 akhir tahun ini. Jadi jika investor ingin masuk bisa sekarang karena di bawah valuasi,” imbuhnya.
Sebagai informasi, treasury stock atau saham simpanan WTON mencapi 377.175.951 atau sekitar 4,33 persen dari seluruh modal perusahaan. Adapun jatuh tempo saham tresuri WTON akan berakhir pada November 2018. (AM)