Bareksa.com – PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) bakal menambah kapasitas penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) dengan membangun tangki setidaknya di empat lokasi di Indonesia. Perseroan memutuskan mengalihkan bisnisnya di China ke Indonesia dengan menjual kepemilikan sahamnya pada perusahaan di China.
Presiden Direktur AKR Corporindo, Haryanto Adikoesoemo menuturkan, tahun lalu perseroan telah menjual asetnya yang dimiliki anak usahanya di China, yakni Khalista Chemical Industries Ltd melalui proses lelang.
Perseroan menjual tanah seluas 99.267 meter persegi senilai total RMB1,83 miliar atau setara Rp3,56 triliun. “Opsinya sudah selesai, kita tinggal menerima uangnya,” tutur dia di Jakarta, Senin, 20 Maret 2018.
Dari total dana hasil penjualan tanah tersebut, AKR Corporindo berhak atas dana sebear Rp2,14 triliun. Sedangkan sisanya, atau 40 persen dari nilai penjualan menjadi hak Khalista, sesuai perjanjian.
Selain penjualan lahan pabrik kimianya, tahun lalu perseroan telah menjual kepemilikan sahamnya di operator operasi pelabuhan Guigang senilai Rp1,6 triliun. Perseroan menggunakan sebagian dana hasil penjualan saham untuk melunasi utangnya.
Dengan dijualnya aset-aset tersebut, perseroan mengalami peningkatan posisi kas per Desember 2017. Kas dan setara kas perseroan hingga akhir tahun lalu tercatat sebesar Rp1,77 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya Rp1,36 triliun.
Menurut Haryanto, perseroan menjual aset-asetnya di China kemudian digunakan untuk berinvestasai di Indonesia. Dia mengaku sudah tidak ada lagi anak usaha perseroan yang beropasi di China saat ini.
Dalam berinvestasi di dalam negeri, dana hasil penjualan asetnya di China akan digunakan sebagian untuk pembangunan tangki. Empat lokasi yang dibidik perseroan untuk dibangun tangki di antaranya adalah Jakarta, Kalimantan Tengah, Maluku dan Papua.
“Dana invesatasinya belum, kita masih cari lahan yang sesuai,” ujarnya.
Selain ekspansi menambah kapasitas penyimpanan, AKR Corporindo juga tengah menjalankan ekspansi pembangunan utilitas dan fasilitas Kawasan Industri dan Pelabuhan Jawa terpadu (Java Integrated Industrial and Prots Estate/ JIIPE).
Sementara itu, tahun ini AKR Corporindo berharap dapat mencatat pertumbuhan pendapatan sekitar 20 persen. Pertumbuhan tersebut kurang lebih sama dengan pertumbuhan pendapatan perseroan sepanjang tahun lalu.
Pada 2017, AKR Corporindo membukukan pendapatan sebsar Rp18,29 triliun, meningkat 20 persen dari realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp15,21 triliun. Pertumbuhan pendapatan perseroan didukung oleh membaiknya industri pertambangan, perubhaan preferensi konsumen di segmen BBM ritel dan meningkatnya pertmintaan terahdap bahan kimia dasar di Indonesia.
Kontribusi pertumbuhan pendapatan terbesar perseroan berasal dari bisnis bahan kimia dasar, yakni sebesar 36 persen. Bisnis tersebut meningkat karena adanya kenaikan volume penjualan sebesar 12,6 persen.
Sedangkan bisnis perdagangan dan distribusi mencatatkan pertumbuhan sebeasr 21 persen menjadi Rp16,56 triliun. Segmen bisnis tersebut merupakan penopang bisnis AKR Corporindo karena berkontribusi hingga 91 persen dari total pendapatan.
Dari jumlah tersebut, penjualan dan distribusi dari bahan kimia dasar berkontribusi sebesar 25 persen dari total pendapatan. Sementara distribusi BBM menyumbang 66 persen dari total pendapatan.
Pertumbuhan pendapatan berkontribusi pada peningkatan laba bersih AKR Corporindo menjadi Rp1,2 triliun pada 2017, meningkat 19 persen dibandingkan perolehan 2016 sebanyak Rp1,01 triliun. (hm)