Lima Data Penting yang Dipantau Investor Pekan Ini

Bareksa • 12 Mar 2018

an image
New York Stock Exchange. (akun Twitter @NYSE)

Pasar keuangan global akan fokus pada data inflasi Amerika Serikat (AS) pekan ini

Bareksa.com - Pasar keuangan global akan fokus pada data inflasi Amerika Serikat (AS) pekan ini untuk mengukur bagaimana dampaknya terhadap pandangan bank sentral The Fed terhadap kebijakan moneter di bulan depan.

Selain itu, masih dari AS, ada juga data penjualan eceran untuk bulan Februari. Laporan tersebut harus memberikan petunjuk lebih lanjut tentang kekuatan ekonomi menjelang pertemuan the Fed pada 20-21 Maret mendatang.

Sementara di Eropa, investor akan menunggu data inflasi bulanan untuk menilai seberapa cepat Bank Sentral Eropa (ECB) akan mengakhiri program stimulus ekonomi besarnya setelah pertemuan ECB pekan lalu.

Pengumuman kebijakan moneter dari Swiss National Bank juga akan menjadi fokus, meski kemungkinan kebijakannya tidak akan berpengaruh terlalu signifikan.

Dari Asia, pelaku pasar akan mencermati data produksi industri Cina di tengah pertanda baru-baru ini bahwa momentum negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut tetap kuat.

Untuk lebih rincinya, berikut beberapa peristiwa penting yang kemungkinan besar akan mempengaruhi pasar pada pekan ini :

1. Data Inflasi AS

Departemen Perdagangan AS akan mempublikasikan angka inflasi bulan Februari pada pukul 8.30 pagi pada hari Selasa waktu setempat.

Analis pasar memperkirakan indeks harga konsumen akan naik 0,2 persen, melemah dari kenaikan Januari 0,5 persen. Sementara inflasi inti diperkirakan akan naik 0,2 persen, perlambatan dari bulan sebelumnya, ketika inflasi inti naik 0,3 persen.

Sementara secara tahunan, core CPI diproyeksikan naik 1,8 persen, tidak berubah dari bulan sebelumnya. Harga inti dipandang oleh The Fed sebagai ukuran yang lebih baik dari tekanan inflasi jangka panjang karena mereka mengecualikan kategori makanan dan energi yang mudah mengalami kenaikan.

Bank sentral biasanya mencoba untuk mengarahkan inflasi inti pada level 2 persen atau kurang. Kenaikan inflasi akan menjadi katalisator untuk mendorong The Fed menaikkan suku bunga dengan laju yang lebih cepat dari yang diperkirakan saat ini.

Sementara itu, data lain yang dirilis pada Jumat pekan lalu menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS melonjak pada Februari sebesar 313.000, mencatat kenaikan terbesar dalam lebih dari 1,5  tahun, namun perlambatan kenaikan upah hanya menunjukkan peningkatan inflasi secara bertahap.

Hal tersebut bisa membantu menghilangkan pandangan The Fed yang akan dipaksa untuk memperketat kebijakan pada kecepatan yang lebih cepat dari perkiraan tahun ini.

2. Penjualan Eceran AS

Masih dari AS, Departemen Perdagangan juga akan mempublikasikan data penjualan ritel untuk bulan Februari 2018 pukul 8:30 pagi pada hari Rabu waktu setempat.

Perkiraan konsensusnya adalah laporan tersebut akan menunjukkan penjualan ritel naik 0,3 persen bulan lalu, turun kembali setelah mengalami penurunan 0,3 persen di Januari.

Penjualan inti diperkirakan akan naik 0,3 persen, setelah bertahan flat sebulan sebelumnya.

Meningkatnya penjualan ritel seiring waktu berkorelasi dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat, sementara penjualan yang lemah menandakan penurunan kegiatan ekonomi. Sekedar informasi, belanja konsumen menyumbang pertumbuhan ekonomi AS 70 persen.

Selain laporan inflasi dan penjualan ritel, kalender pekan ini juga menampilkan data AS mengenai harga produsen, izin bangunan, permulaan perumahan, produksi industri, klaim pengangguran mingguan, sentimen konsumen Michigan, serta survei mengenai kondisi manufaktur di wilayah Philadelphia dan New York.

Tidak ada pidato besar dari pejabat Fed yang dijadwalkan pada pekan ini.

Pelaku pasar saat ini menempatkan kemungkinan kenaikan 25 basis poin (0,25 persen) oleh The Fed pada pertemuan 20-21 Maret sekitar 90 persen, seperti dilansir dari Investing.com's Fed Rate Monitor Tool.

Sementara itu di Wall Street, dengan beberapa rilis laporan keuangan dijadwalkan untuk pekan ini, saham keuangan akan fokus saat Kongres mempertimbangkan undang-undang untuk melonggarkan peraturan pasca krisis keuangan untuk bank-bank kecil.

Di tempat lain, berita dari Washington DC diperkirakan akan membuat investor tetap berhari-hati, setelah Presiden Donald Trump memberlakukan tarif pada impor aluminium dan baja akhir pekan lalu.

3. Indeks Harga Konsumen Zona Euro

Zona euro akan menerbitkan angka inflasi terakhir untuk Februari 2018 pada pukul 10.00 pagi di hari Jumat waktu setempat. Laporan tersebut diharapkan dapat mengkonfirmasi harga konsumen naik 1,2 persen, atau 0,1 persen lebih lambat dari bulan sebelumnya.

Mungkin lebih signifikan, angka IHK inti, tanpa volatilitas dari komponen energi dan harga pangan, terlihat bertahan stabil di 1 persen, tidak berubah dari bulan sebelumnya.

Angka inflasi akhir untuk Jerman, Prancis, Spanyol dan Italia juga akan dirilis pekan ini.

Bank Sentral Eropa telah menjatuhkan janji yang telah lama ada pada pertemuannya pekan lalu untuk meningkatkan pembelian obligasi jika diperlukan, mengambil langkah kecil lain dalam menyapih ekonomi zona euro dari stimulus yang berlarut-larut.

Dengan mempertahankan kebijakan yang lebih luas tidak berubah, ECB mengatakan pihaknya masih dapat memperpanjang skema pembelian obligasi 2,55 triliun euro (US$ 3,16 triliun) di luar September jika diperlukan.

Presiden ECB, Mario Draghi dan beberapa pejabat ECB lainnya dijadwalkan untuk berbicara pekan ini sehingga akan ada panduan lebih lanjut mengenai langkah perubahan di masa depan.

Ekonomi kawasan euro sedang mengalami ekspansi terluas dalam satu dekade terakhir. Namun tekanan inflasi masih tetap lemah, yang menggarisbawahi kehati-hatian ECB dalam menghapus stimulus tersebut

4. Penilaian Kebijakan Swiss National Bank (SNB)

Penilaian kebijakan moneter triwulanan Swiss National Bank dijadwalkan pada Kamis pukul 08.30 pagi waktu setempat. Sebagian besar ekonom memperkirakan suku bunga acuan bank sentral tetap tidak berubah di level -0,75 persen.

SNB juga diharapkan untuk tetap berpegang pada komitmennya terhadap intervensi mata uang asing jika diperlukan. Ketua SNB Thomas Jordan dijadwalkan untuk mengulangi pidatonya bahwa franc Swiss tetap "bernilai tinggi", terlepas dari prospek ekonomi yang cerah dan melemahnya mata uang baru-baru ini.

Sebagian besar analis melihat SNB tetap bertahan sampai Bank Sentral Eropa (ECB) membuat langkahnya sendiri untuk menaikkan suku bunga.

5. Output Industri Cina

Cina akan merilis angka produksi industri Februari 2018 pada Rabu, di tengah ekspektasi kenaikan 6,3 persen, sedikit lebih baik dari 6,2 persen yang tercatat pada bulan sebelumnya.

Pada saat bersamaan, Negara Panda juga akan menerbitkan laporan investasi aset tetap dan penjualan eceran.

Data dari Cina di awal tahun biasanya diperlakukan dengan hati-hati oleh para ekonom karena distorsi bisnis dan harga yang disebabkan oleh waktu perayaan Tahun Baru Imlek yang berlangsung selama seminggu, yang turun pada akhir Januari 2017 namun dimulai pada pertengahan Februari tahun ini.

Analis memperkirakan investor mungkin tidak mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kesehatan ekonomi negeri Tirai Bambu sampai data kuartal pertama 2018 dirilis pada April. (AM)