Bareksa.com – Data-data seperti PIN dan nomor Card Verification Value (CVV) kartu kredit/kartu debit adalah kunci masuk untuk mengakses data perbankan. Karena kurang waspada, bisa saja kunci masuk tersebut berpindah tangan ke pihak lain, yang dengan leluasa dapat menyalahgunakan data penting tersebut untuk keuntungan pribadi.
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan itu, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA misalnya, telah menjamin keamanan saat nasabahnya melakukan transaksi, tidak hanya untuk transaksi konvensional, tetapi juga keamanan saat menggunakan internet banking.
“Kami selalu mengimbau agar nasabah dan masyarakat mewaspadai berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan BCA dan senantiasa menjaga kerahasiaan data perbankan. Pemegang kartu kredit/kartu debit tidak boleh dengan mudah memberikan salinan nomor PIN dan nomor CVV serta data-data pribadi yang penting lainnya kepada pihak lain,” ujar Sekretaris Perusahaan BCA Jan Hendra dalam rilisnya, Jumat, 9 Maret 2018.
Berikut beberapa hal penting yang wajib diwaspadai nasabah untuk mencegah terjadinya penipuan yang merugikan, antara lain:
1. Waspadai permintaan informasi data diri dan perbankan Anda
Segala hal sekarang dengan mudah bisa diperoleh dengan menggunakan aplikasi atau koneksi daring. Anda perlu waspada terhadap segala trik yang memperdaya Anda untuk memberikan informasi data diri dan perbankan Anda secara detail.
Informasi seperti nomor KTP, tanggal lahir, nama gadis ibu kandung, nomor kartu debit/kredit Anda, tiga nomor belakang (CVV) kartu kredit, atau PIN ATM, dan lain sebagainya adalah informasi penting yang harus Anda rahasiakan.
2. Hindari penggunaan PIN sesuai tanggal lahir
Tanggal lahir Anda bisa jadi sangat mudah dilacak. Anda mungkin pernah menulis tanggal lahir tersebut pada halaman media sosial Anda, atau menyebarkan profil dan biodata Anda secara tidak sengaja secara digital.
Canggihnya mesin pencari informasi dan data saat ini bisa dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk memperoleh informasi tanggal lahir Anda tersebut. Jika harus menggunakan catatan, pastikan bahwa catatan berisi PIN tersebut tersimpan di tempat yang aman.
3. Hindari transaksi dengan wifi publik
Koneksi atas wifi publik bisa saja tidak aman untuk transaksi yang Anda lakukan. Data dan informasi penting kartu kredit dan kartu debit Anda sewaktu-waktu dapat diambil dan disalahgunakan. Hindari juga koneksi otomatis atas wifi publik dan gunakanlah wifi personal dalam bertransaksi.
4. Kenalilah produk dan merchant sebelum membayar
Jika membayar dengan kartu kredit, Anda perlu mengenal produk atau merchant Anda sebelum memberikan 16 nomor kartu kredit Anda untuk melakukan pembayaran.
Bila Anda mendapat tawaran dari produk atau merchant dengan menggunakan telepon, surat, surat elektronik (email), internet, atau aplikasi tertentu, pastikan bahwa tawaran itu datang dari sumber yang resmi dan berikanlah data dan informasi diri Anda dan kartu kredit Anda sewajarnya.
5. Ingat, kartu kredit hanya digesek sekali
Anda perlu memastikan bahwa kasir atau petugas merchant melakukan gesekan satu kali untuk setiap kali pembayaran. Penggesekan dobel dilakukan hanya sejauh transaksi Anda dinyatakan gagal dan dapat dibuktikan.
6. Ada hal yang mencurigakan, pastikan Anda menghubungi call center resmi
Apabila Anda merasa tidak yakin atau curiga dengan transaksi internet atau mobile banking, atau transaksi apapun yang meminta informasi penting seputar diri dan data perbankan Anda, sebaiknya Anda segera menghubungi call center bank penerbit.
Pastikan juga bahwa call center yang Anda gunakan adalah saluran resmi bank. Anda bisa saja dikelabui dengan berbagai trik penipuan. Untuk BCA misalnya, Anda bisa menghubungi Halo BCA 1500888, Email halobca@bca.co.id, dan Twitter @HaloBCA.