Berita / / Artikel

BNI Incar DPK Remitensi TKI Singapura Rp1 Triliun

• 09 Mar 2018

an image
Nasabah menggunakan mesin ATM di BNI Layanan Gerak. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

BNI mengandeng perusahaan teknologi finansial (fintech) lokal di Singapura

Bareksa.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berencana meluncurkan produk digital terbarunya yakni Aplikasi Mobile Remittance pada 11 Maret 2018 di Kedutaan besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura. Dengan adanya produk yang dikhususkan untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Singapura itu, BNI optimis akan berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) dari PMI di Singapura mencapai Rp1 triliun.

"Tahun lalu dana mengendap TKI di Singapura mencapai Rp400 miliar. Dengan adanya produk ini kami optimis bisa capai Rp1 triliun," kata GM International BNI, Henry Panjaitan, Kamis, 8 Maret 2018.

Ia sendiri optimis target tersebut bisa tercapai mengingat produk yang disajikan ini tergolong murah. TKI hanya dikenakan biaya transaksi pengiriman sebesar SGD 5. Angka ini sangat jauh jika dibandingkan dengan produk lainnya, yang bisa mencapai sebesar SGD 10.

Murahnya biaya yang dibebankan BNI, karena pihak BNI mengandeng perusahaan teknologi finansial (fintech) lokal di Singapura. Biaya ini lebih murah dibandingkan dengan bangun kantor cabang di Singapura. Dengan cost yang dikeluarkan sedikit, maka biaya yang dibebankan ke nasabah juga kecil.

Sayangnya saat ditanya fintech mana yang digandeng, Henry belum mau membocorkan. Menurutnya hal itu belum bisa disampaikan karena produk ini belum resmi di luncurkan. "Nanti akan kita sampaikan," jelasnya.

Sekedar informasi, tahun 2017 penyebaran PMI di dunia paling banyak masih didominasi Malaysia 1,85 juta, disusul Arab Saudi sebesar 951 ribu, Hongkong 188 ribu, Taiwan 163 ribu dan Singapore 98 ribu. Sisanya untuk Korsel 23 ribu, UAE 53 ribu dan lain-lain 176 ribu.

Disisi lain, jumlah slip remittance melalui BNI tahun 2017 mencapai 3,74 juta slip dan jumlah slip remittance total ke Indonesia 2017 capai 25 juta slip.

Sementara untuk DPK yang berhasil dihimpun BNI dari PMI di seluruh dunia tahun lalu mencapai Rp5-6 triliun. "Target tumbuh 25 persen tahun ini," jelasnya.

Sebagai informasi, aplikasi berbasis mobile ini diklaim BNI sangat cepat dan aman. Nasabah hanya hanya butuh waktu maksimal 5 menit untuk mengirim uang dari Singapura.

Layanan produk ini sendiri online 24 jam dan memiliki jamgkauan luas. Untuk top up e-wallet dikatakan Henry gratis dan dapat dilakukan di BNI Robinson Road, LPB City Plaza, LPB Lucky Plaza dan jaringan Singapore post.

Untuk saat ini produk itu sendiri dibuat BNI khusus di Singapura. Setelah itu tahun ini BNI juga akan menggenjot agar produk ini bisa merambah ke seluruh negara anggota ASEAN. (K20)

 

Tags: