Berita / / Artikel

Grup Jasa Keuangan Astra Cetak Laba Bersih 2017 Rp3,8 Triliun

• 28 Feb 2018

an image
Presiden Direktur PT Federal International Finance anak perusahaan PT Astra International (FIFASTRA) Suhartono (tengah) , Presiden Komisaris FIFASTRA Gunawan Geniusahardja (kiri) dan Direktur FIFASTRA Hendry C Wong (kanan) berbincang seusai acara penawaran Obligasi berkelanjutan II di Jakarta, Kamis (26/3). ANTARA FOTO/HO

Usaha keuangan Astra meliputi Bank Permata, Astra Sedaya Finance, FIF, dan AAB

Bareksa.com - Laba bersih grup jasa keuangan milik PT Astra International Tbk (ASII) meningkat hampir lima kali lipat menjadi Rp3,8 triliun pada akhir 2017 dari Rp789 miliar pada tahun sebelumnya. Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima pada Selasa, 27 Februari 2018, peningkatan laba bersih tersebut sebagai dampak kembalinya profitabilitas dari PT. Bank Permata Tbk (BNLI) serta kenaikan kontribusi PT Astra Sedaya Finance (ASF), PT Federal International Finance (FIF) dan PT Asuransi Astra Buana (AAB).

Sektor bisnis pembiayaan konsumen menunjukkan kenaikan total pembiayaan sebesar 3 persen termasuk pembiayaan melalui joint bank financing without recourse menjadi Rp81,7 triliun. ASF yang fokus pada pembiayaan roda empat mencatat kenaikan laba bersih sebesar 2 persen menjadi Rp957 miliar.

Sementara, PT Toyota Astra Financial Services (TAF), mencatat penurunan laba bersih sebesar 95 persen menjadi Rp18 miliar diakibatkan meningkatnya provisi kerugian pemberian kredit, terutama di segmen low cost car. FIF yang fokus pada pembiayaan roda dua mencatat kenaikan laba bersih sebesar 11 persen menjadi Rp2 triliun, disebabkan meningkatnya pangsa pasar motor Honda serta diversifikasi produk pembiayaan.

Total pembiayaan yang dikucurkan oleh grup pembiayaan alat berat meningkat 25 persen menjadi Rp5,9 triliun. Namun, terdapat kenaikan provisi kerugian pemberian kredit terkait debitor kecil dan menengah. Bank Permata, yang 44,6 persen sahamnya dimiliki oleh perseroan, mencatat laba bersih sebesar Rp748 miliar pada tahun 2017 dibandingkan dengan kerugian bersih sebesar Rp6,5 triliun pada tahun 2016.

Rasio kredit bermasalah kotor (grossNPL) membaik menjadi 4,6 persen pada akhir tahun 2017 dibandingkan 8,8 persen pada akhir tahun 2016, sementara itu rasio kredit bermasalah bersih (net NPL) membaik menjadi 1,7 persen dari 2,2 persen.

Kembalinya profitabilitas Bank Permata sebagian besar didorong oleh peningkatan kualitas aset, pertumbuhan kredit yang baik di semester kedua tahun 2017 dan perbaikan kinerja kredit bermasalah. Untuk memperkuat struktur permodalannya, Bank Permata menyelesaikan rights issue sebesar Rp3 triliun pada Juni 2017 di mana seluruh pemegang saham telah mengambil hak mereka secara penuh.

Laba bersih AAB, perusahaan asuransi kerugian Grup, tumbuh 9 persen menjadi Rp1 triliun, terutama disebabkan oleh kenaikan keuntungan investasi. Selama tahun 2017, perusahaan asuransi jiwa patungan Grup, PT Astra Aviva Life, berhasil menambah lebih dari 259.000 nasabah baru perorangan dan 373.000 nasabah asuransi program kesejahteraan karyawan perusahaan, sehingga pada akhir tahun.(K09)

Tags: