Bareksa.com - Saham PT Medco Energy Tbk (MEDC) menguat signifikan sejak awal tahun ini, seiring dengan sentimen positif yang datang dari peningkatan harga minyak global. Kenaikan harga saham emiten migas milik taipan Arifin Panigoro ini pun mendorong kinerja reksa dana saham yang memasukkan MEDC ke dalam portofolionya.
Saham MEDC telah menguat 15 persen hanya dalam bulan Februari, melanjutkan penguatan 39 persen sepanjang bulan Januari. Dibuka Rp890 pada awal tahun, kini saham MEDC diperdagangkan di kisaran Rp1.425 per lembar hingga jeda sesi I perdagangan hari ini (22 Februari 2018).
Medco, yang dikendalikan oleh taipan Arifin Panigoro, merupakan perusahaan minyak dan gas nasional. Medco mempunyai kaitan erat terhadap pergerakan minyak dunia karena mencatat pendapatan utama dari penjualan minyak.
Sentimen utama pendorong saham MEDC adalah harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) yang masih diperdagangkan di level US$61,12 per barel seiring turunnya persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS). (Baca Harga Minyak Dunia Melaju ke Titik Tertinggi, IHSG Kembali Sentuh 6.400)
Selain itu, potensi yang cukup besar dari PT Amman Mineral Nusa Tenggara, yang diakuisisi oleh Medco akhir 2016, memberikan katalis positif bagi pertumbuhan kinerja perusahaan ke depannya. Sebab, Amman Mineral (sebelumnya adalah PT Newmont Nusa Tenggara) memiliki produksi yang terbilang cukup besar, yaitu 3,6 juta ton tembaga dan 8 juta ounce emas.
Selain itu, saham sektor tambang ini masih berpotensi memberikan keuntungan bagi yang masih memegang sahamnya, termasuk salah satu produk reksa dana yang dijual di Marketplace Bareksa.
Peluang Untuk Reksa Dana
Saham MEDC ini merupakan salah satu aset saham yang dipegang oleh reksa dana Simas Saham Unggulan yang telah membukukan keuntungan year to date 17,68 persen sekaligus menjadi jawara reksa dana saham di Bareksa. Mengacu pada fund fact sheet per Januari 2018, reksa dana saham yang dikelola oleh manajer investasi Sinarmas Asset Management ini mempunyai saham MEDC sebagai salah satu alokasi efek terbesar (top holding).
Alokasi Efek dan Sektoral Simas Saham Unggulan Januari 2018
Sumber : Fund Fact Sheet
Hingga akhir Januari 2018, Simas Saham Unggulan mempunyai total dana kelolaan mencapai Rp737,3 miliar. Berdasarkan alokasi sektoral seperti terlihat dalam grafik, penempatan dana pada saham masih dijadikan pilihan utama, yang mencapai 96,22 persen terhadap total dana kelolaan. Dengan begitu, bisa diperkirakan bahwa sekitar Rp709 miliar dana kelolaan dialokasikan di saham.
Kami tidak bisa memprediksi seberapa besar dana yang dialokasikan di saham untuk diinvestasikan di saham MEDC, meski terdapat aturan yang membatasi kepemilikan reksa dana di satu efek maksimal 10 persen dari total dana kelolaan. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan jika Simas saham unggulan mempunyai saham sektor tambang lainnya dengan proporsi yang lebih sedikit dibandingkan lima saham di atas.