Kapitalisasi Pasar Saham BBCA Terbesar Kedua di ASEAN, BBRI Keempat

Bareksa • 21 Feb 2018

an image
Presiden Direktur PT. Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja (kiri) mencoba produk perbankan digital saat membuka BCA Expoversary 2018 di Indonesia Convention Exebation, Tangerang, Banten, Jumat (9/2). (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Per 19 Februari 2018, BBCA mencatatkan kapitalisasi pasar US$41,86 miliar dan BBRI US$33,33 miliar

Bareksa.com – DBS Grup, bank asal Singapura kembali jadi jawara sebagai bank terbesar di Asia Tenggra berdasarkan kapitalisasi pasar. Nilai kapitalisasi DBS tercatat mencapai US$42,77 miliar (per 31 Oktober 2017).

DBS yang berkantor pusat di Singapura ini terbilang sukses dan berada di garis depan dalam memanfaatkan teknologi digital. Tidak heran jika DBS disebut sebagai bank digital Terbaik di dunia oleh Euromoney.

Meski begitu, bank asal Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga tidak kalah membayangi DBS. BCA berada di posisi ke dua, dengan nilai market cap US$37,61 miliar (per 31 Oktober 2017).

Berdasarkan harga pasar pada penutupan perdagangan awal pekan ini yakni pada Senin, 19 Februari 2018, DBS mencatatkan kapitalisasi pasar sekitar US$55,23 miliar atau masih berada di urutan pertama.

Adapun BBCA berada di urutan kedua dengan mencatatkan nilai kapitalisasi pasar US$41,86 miliar (per 19 Februari 2018).

Dalam periode yang sama, OCBC Corp yang juga bank asal Singapura mencatat kapitalisasi pasar US$41,18 miliar.

Adapun di posisi keempat ditempati PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatat nilai kapitalisasi pasar US$33,33 miliar (per 19 Februari 2018).

Selanjutnya, Malayan Banking dengan pertumbuhan kapitalisasi pasar menjadi US$28,16 miliar. Kemudian kapitalisasi pasar dari CIMB Grup yang menjadi US$16,78 miliar.

Di posisi ketujuh ditempati Bank Mandiri dengan besaran kapitalisasi pasar US$27,69 miliar hingga awal pekan ini (19 Februari 2018).

Daftar Bank Terbesar di ASEAN Berdasarkan Kapitalisasi Pasar
 
Sumber : Bloomberg, diolah Bareksa

Holding Bank BUMN

Seiring dengan pertumbuhan kapitalisasi pasar perbankan tersebut, rencana pemerintah dalam hal melakukan pembentukan holding bank badan usaha milik negara (BUMN) terus dimatangkan.

Rencana holding bank BUMN ini dapat mendorong semakin kuatnya bank BUMN. Tidak hanya di Indonesia, bahkan bank BUMN dapat menjadi bank yang terkuat di regional Asia Tenggara hingga Asia.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan jika holding bank BUMN dibentuk maka itu akan lebih besar dari DBS, di mana DBS adalah bank terbesar di ASEAN dan salah satu terbesa di Asia.

Adapun rencana holding bank BUMN ini juga dapat berdampak pada meningkatnya rasa nasionalisme bagi warga negara Indonesia. Sebab, secara otomatis Indonesia berhasil mengalahkan perbankan dari Singapura hingga Malaysia jika rencana ini terwujud.

Manfaat lainnya, rencana holding bank BUMN ini juga dapat menghemat anggaran dari biaya operasional perbankan. Salah satunya biaya pembiayaan yang selama ini dibayarkan pada perusahaan prinsipal asing seperti Visa dan Mastercard. (AM)