Analisa Teknikal Saham INTP : Momentum Kenaikan Masih Kuat

Bareksa • 20 Feb 2018

an image
Pabrik PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Sumber : www.indocement.co.id)

Kemarin INTP menguat 3,34 persen ke level Rp21.600 per saham

Bareksa.com - Harga saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) pada perdagangan Senin, 19 Februari 2018, ditutup menguat 3,34 persen ke level Rp21.600 per saham. Saham INTP ditransaksikan sebanyak 2.773 kali dengan nilai transaksi Rp38,67 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer saham INTP antara CLSA Sekuritas (KZ) dengan nilai pembelian Rp14,96 miliar, kemudian Credit Suisse Sekuritas (CS) Rp10,04 miliar, dan DeutscheSekuritas (DB) Rp3,05 miliar.

Analisis Teknikal INTP

Sumber : Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal, candle saham INTP pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan upper shadow yang sedikit lebih panjang dibandingkan lower shadow. Kondisi tersebut menggambarkan saham ini bergerak positif dan keluar dari fase konsolidasinya dalam seminggu sebelumnya.

Pergerakan saham INTP mulai menunjukkan sinyal positif didukung dengan MA 5 yang berpotensi memotong MA 20 (golden cross). Volume terlihat mulai menunjukkan peningkatan disertai inflow asing Rp12,6 miliar mengindikasikan adanya akumulasi yang mulai membesar.

Indikator relative strength index (RSI) mulai bergerak positif dan masih berada di area netral level 52 menandakan momentum kenaikan yang masih kuat.

Selain itu, apabila diperhatikan INTP masih cukup tertinggal dibandingkan saham sejenis lain seperti PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) yang telah naik cukup tinggi, sehingga potensi upside saham ini relatif lebih besar. (AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.