Berita / / Artikel

Fidelity Funds-Pacific Tambah Kepemilikan, Saham AISA Meroket 16 Persen

• 16 Feb 2018

an image
Pekerja beristirahat di atas tumpukan karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (19/1). Pemerintah bakal mengimpor beras sebanyak 500 ribu ton guna menambah pasokan beras nasional yang kini hanya tersisa dibawah 1 juta ton beras. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Transaksi saham AISA mencapai 3,5 juta lot saham senilai Rp187,5 miliar.

Bareksa.com-  Setelah Fidelity Funds-Pacific menambah porsi kepemilikan pada saham PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA), harga saham AISA kini meroket hingga 16 persen ke level Rp540 dari sebeleumnya Rp466 per saham.

Transaksi saham AISA kembali bergairah, hal ini terlihat dari volume transaksi saham yang mencapai 3,5 juta lot saham senilai Rp187,5 miliar.

Broker pembeli sekaligus penjual saham AISA pada perdagangan hari ini adalah Mirae Asset Sekuritas (YP) yang membeli saham sebanyak 946 ribu lot saham di harga rata-rata Rp532 per saham atau senilai Rp50,4 miliar.

YP juga tercatat sebagai penjual terbesar saham AISA dengan melepas 783 ribu lot saham di harga rata-rata Rp535,7  per saham atau senilai Rp42 miliar.

Pergerakan Harga Saham AISA Intraday

Sumber: Bareksa.com

Dikabarkan sebelumnya Fidelity membeli saham AISA sebanyak 16,69 juta lembar di harga Rp484,04 per saham.  Dengan adanya transaksi tersebut, kepemilikan Fidelity bertambah jadi 197,56 juta saham atau 6,14 persen dari sebelumnya hanya 180,86 juta saham atau 5,62 persen.

"Adapun transaksi penmabahan saham dimulai pada perdagangan 6-7 Februari dengan tujuan investasi saja dan tidak bertujuan mempengaruhi kontrol atau arah perusahaan," ujar Kevin Lo, Head of Regulatory Reporting Asia Pacific dalam keterbukaan informasi ke BEI.

Fidelity adalah perusahaan yang memberikan layanan investasi, seperti dana pensiun, bank, asuransi dan pengelolaan aset. Saat ini, Fidelity mengelola aset senilai US$411 miliar dari 2,2 juta klien di Asia Pasifik, Eropa, Timur Tengah dan Amerika Serikat.

Sebelumnya harga saham AISA anjlok hingga 80 persen dari sebelumnya Rp2.200 per saham pada pertengahan tahun lalu akibat terseret kasus yang melanda PT Indo Beras Unggul (IBU), anak usaha AISA terkait isu penyegelan pabriknya karena diduga memalsukan beras premium, mendapat perhatian berbagai pihak.

Apalagi ditambah awal Agustus 2017 penyidik Bareskrim Polri menetapkan Direktur Utama PT Indo Beras Unggul (PT IBU), produsen beras merek Maknyuss sebagai tersangka. dalam kasus dugaan kecurangan pangan.

Pergerakan Harga Saham AISA Selama 1 Tahun

Sumber: Bareksa.com

Dari sisi kinerja, pada kuartal III 2017 laba perusahaan ambrol hingga 51 persen menjadi Rp169 miliar dari sebelumnya Rp345 miliar.

Hal ini tertekan dengan capaian pendapatan yang turun 17,45 persen akibat kinerja bisnis beras yang lesu.

Tercatat pendapatan pada kuartal III 2017 hanya membukukan Rp4,11 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp4,98 triliun.

Kas AISA juga turun cukup signifikan. Kas dan setara kas perseroan per 30 September 2017 tinggal Rp126 miliar, anjlok 57,4 persen dibandingkan posisi kas pada 31 Desember 2016 yang senilai Rp296 miliar. (AM)

Tags: