Berita / / Artikel

Bersama WIKA, Pelindo Segera Bangun Flyover Teluk Lamong Senilai Rp1,3 Triliun

• 08 Feb 2018

an image
Terminal Teluk Lamong, yang dibangun PT Pelindo III (Persero) yang diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo, pada 22 Mei 2015 lalu. (Sumber : www.pelindo.co.id)

Perseroan telah menandatangani kerjasama pembangunan tersebut dengan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)

Bareksa.com – PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III) segera membangun flyover Teluk lamong dengan Jalur Lingkar Luar Barat (JLBB) senilai Rp1,3 triliun yang termasuk dalam program strategis nasional (PSN). Perseroan telah menandatangani kerja sama pembangunan tersebut dengan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), Senin, 5 Agustus 2018.

Chief Executive Officer (CEO) Pelindo III, Ari Askhara menuturkan, pembangunan aksesibilitas darat berupa flyover dan tapper (radius untuk belokan jalan) di Terminal Teluk Lamong, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya akan meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Surabaya dan Jawa Timur karena juga terintegrasi dengan Jalan Tol Surabaya-Gresik.

Flyover ini akan memberi alternatif baru bagi para pengguna jalan raya – utamanya pengendara truk pengangkut petikemas – yang kerap menjadi salah satu penyebab kepadatan lalu lintas di sepanjang Jalan Kalianak menuju Tambak Osowilangun”, kata Ari dalam keterangan resmi, Rabu, 7 Februari 2018.

Proyek pembangunan flyover tersebut akan menelan biaya hingga Rp1,3 triliun. Nantinya, flyover akan terbentang sepanjang 2,4 km dengan kontur jalan layang (elevated) sepanjang 1,8 km dan jalan darat (landed) di sisi Benowo sepanjang 363 meter dan sisi Teluk Lamong sepanjang 350 meter. Sedangkan untuk lebar ruas jalan flyover adalah 40 meter.

Engineering, Information and Communication Technology Director Pelindo III, Husein Latief, menuturkan, pembangunan flyover ini merupakan solusi yang diberikan Pelindo III kepada Pemerintah Kota Surabaya dan nasional, untuk menopang pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi pasca-beroperasinya Terminal Teluk Lamong.

Kapasitas Teluk Lamong pada fase awal pengembangan sudah mencapai 1,5 juta TEUs. Pada fase final, jumlahnya [petikemas] akan mencapai 6,5 juta TEUs. Ia melanjutkan, komoditas curah kering di Terminal Teluk Lamong juga menunjukkan prospek yang sangat cerah.

“Kami telah membangun tempat penimbunan (storage area) komoditas curah kering berkapasitas 200 ribu ton”, ungkapnya.

Nantinya, pekerjaan proyek flyover akan mencakup aktivitas perencanaan Detail Engeneering Desain (DED) atau desain teknis secara detail hingga teknis pelaksanaan pembangunan. Sementara untuk pembangunan konstruksi, Wika akan menggunakan sistem jembatan “unibridge”, yakni jembatan balok beton (girder) komposit yang menggunakan pin pada setiap sambungan antar-girderdengan konsep modular.

Sistem ini tidak memerlukan pengencangan berkala, seperti halnya penggunaan baut pada model konvensional. Selain itu, material jembatan memiliki desain yang kompak dan ringan, serta lebih efisien dan lebih cepat dalam proses pembangunannya.

Pelindo III juga menjalin kesepakatan bersama PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) atau Askrindo terkait penjaminan risiko atas aset yang dimiliki oleh Pelindo III. Dengan total premi sebesar Rp11,274 miliar, Pelindo III akan memeroleh jaminan risiko pada tujuh sasaran yang meliputi: bangunan gedung, fasilitas tambat, pengoperasian alat bongkar muat, pengoperasian peralatan pemetaan laut. Selain itu, polis asuransi juga mencakup tentang aspek manajerial serta keselamatan, baik kepada para pegawai maupun para pengguna jasa kepelabuhanan. (hm)

Tags: