Bareksa.com – Harga saham PT Enegi Mega Persada Tbk (ENRG) naik hingga dua kali lipat dalam tiga minggu terakhir sejak rencana merestrukturisasi utang. Emiten sektor migas ini akan melakukan private placement sebagai langkah awal konversi utang menjadi saham.
"Konversi akan kami lakukan atas kewajiban dari lima kreditur," ujar Chief Financial Officer (CFO) ENRG, Erdoardus Windoe.
Kelima kreditur itu di antaranya, Greenwich International Limited, Stallion Investment Pte Ltd, Ultrapro Ltd, PT Wira Cipta Perkasa, dan PT Prime Petroservices. Total utang ENRG yang akan dikonversi mencapai US$32,87 juta atau setara Rp437,19 miliar
Private placement dilaksanakan dengan melepas 4,2 miliar saham atau sekitar 40,65 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga pelaksanaannya Rp104 per saham. (Lihat ENRG Restrukturisasi Utang, Saham-saham Grup Bakrie Kompak Menguat)
Kini investor mulai melakukan aksi beli yang terbilang cukup agresif terhadap saham ENRG. Sejak awal tahun harga saham ENRG meroket hingga 92 persen menjadi Rp171 per saham dari sebelumnya Rp89 per saham.
Grafik: Peregrakan Harga ENRG Year to Date (YTD)
Sumber: Bareksa.com
Sejak awal tahun, saham ENRG diperdagangkan hingga 83,6 juta lot saham pada harga rata-rata Rp150,2 per saham dengan nilai transaksi mencapai Rp1,25 triliun.
Mirae Aset Sekuritas (YP) yang tercatat sebagai pembeli sekaligus penjual terbesar saham ENRG hingga 13 juta lot saham.
YP terpantau membeli 12,7 juta lot saham ENRG di harga rata-rata Rp149,8 per saham senilai Rp190,2 miliar. YP juga menjual saham 13 juta lot saham ENRG pada harga rata-rata Rp195,3 per saham senilai Rp195,3 miliar.
Berbeda dengan harga saham di pasar reguler, saham ENRG di pasar negosiasi justru hanya diperdagangkan pada harga rata-rata Rp95,2 sebanyak 3,9 juta lot senilai Rp37,4 miliar. Adapun broker pembeli terbesar ENRG di pasar negosiasi adalah Valbury Sekuritas (CP) sebanyak 3,5 juta lot saham pada harga rata-rata Rp91,8 per saham senilai Rp33,5 miliar. (hm)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.