Berita / / Artikel

BUMI dan ENRG Bergerak, Seberapa Besar Kapitalisasi Saham Grup Bakrie Sekarang?

• 23 Jan 2018

an image
Ketua Umum DPP Partai Golkar versi Munas Bali, Aburizal Bakrie memberikan sambutan dalam diskusi UMKMK di Kompleks Parlemen (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Lima saham Bakrie masih mendominasi perdagangan paling ramai (top volume) di bursa dengan return yang positif

Bareksa.com – Saham-saham milik Grup Bakrie selalu menarik untuk diperhatikan apalagi kini sejumlah harga saham berhasil meroket sehingga dapat terlepas dari "klub gocap". Masuk ke dalam daftar saham yang paling banyak diperdagangkan (teraktif), bagaimana kapitalisasi saham-saham tersebut sekarang?

Hingga pukul 15.30 WIB perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada hari ini, 22 Januari 2017, lima saham Bakrie masih mendominasi perdagangan paling ramai (top volume) di bursa dengan return yang positif, yakni saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Dharma Henwa Tbk (DEWA), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY). Meskipun demikian, tiga saham Bakrie lainnya, yakni PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), PT Bakrie & Brother Tbk (BNBR) dan PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP) tidak terlalu ramai diperdagangkan.

Saham BUMI mencatat kenaikan tertinggi di antara saham grup Bakrie lainnya dengan kenaikan 4,17 persen dan telah terjadi transaksi sebanyak 9,08 juta lot. Sementara itu, empat saham Bakrie lainnya yang masuk ke dalam saham teraktif naik hingga 3 persen dengan volume saham hingga 4 juta lot.

Tabel Saham Teraktif Perdagangan Hari Ini 22 Januari 2018

Sumber: Bareksa.com

Dengan kenaikan harga saham-saham tersebut, tentunya kapitalisasi pasar (market cap) saham Grup Bakrie pun meningkat menjadi Rp34,97 triliun. Seperti terlihat di dalam tabel, saat ini saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dalam Grup Bakrie adalah BUMI dengan nilai market cap Rp19,6 triliun, diikuti oleh saham BNBR dengan kapitalisasi Rp5,7 triliun.

Tabel Market Cap Saham-Saham Grup Bakrie 22 Januari 2018

Sumber: Bareksa.com

Meskipun harga saham dan kapitalisasi pasar Grup Bakrie hari ini meningkat, angka ini sudah turun dibandingkan dengan puncaknya yang dicapai pada April 2017. Market cap hari ini sudah menyusut sekitar 28 persen dibandingkan dengan angka pada delapan bulan lalu, yang menyentuh level tertinggi Rp45,8 triliun.

Pada saat itu, kenaikan kapitalisasi disumbang oleh saham BUMI yang naik hingga level Rp550 dari sebelumnya Rp75 per saham pada Oktober 2016.

Grafik Kapitalisasi Pasar Grup Bakrie 2013 – Januari 2018 (Rp triliun)

Sumber: Data diolah

Kini saham BUMI telah turun ke harga Rp298 per saham pada 11 Januari 2018 atau turun 46 persen dari level tertingginya di Rp550 pada 27 Januari 2017. Namun, harga saham BUMI tetap 3 kali lebih tinggi jika dibandingkan harga sebelum restrukturisasi di harga Rp75 per saham. (Baca : Dapat Upgrade Rating S&P Setelah Moody's, Saham BUMI Menguat Lagi)

Meski saham BUMI turun, saham Bakrie yang sedang bersinar adalah ENRG. Saham emiten migas yang sejak awal tahun telah naik hampir dua kali lipat ke level Rp173 per saham dari sebelumnya pada awal tahun hanya Rp89 per saham.

Sama seperti saham BUMI, saham ENRG meroket karena ada rencana perusahaan untuk merestrukturisasi utang perseroan mendorong kenaikan harga saham anak usaha Bakrie Group Tersebut. (Baca juga: Restrukturisasi Utang, Mampukah Saham ENRG Mengulang Kesuksesan BUMI?). (hm)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut

Tags: