Bareksa.com - Anies Baswedan dan Sandiaga Uno mulai merealisasikan janjinya untuk menyediakan rumah dengan DP Rp0 yang telah digaungkan sejak masa kampanye menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Lokasi pembangunan rumah "berlapis" tersebut di wilayah Pondok Kelapa dengan nama properti Klapa Village. Kawasan Pondok Kelapa merupakan lokasi pertama realisasi program ini. (Baca : Berita Hari Ini : WTON Yakin Laba Rp350 M; DP 0 Rupiah Cari Pembiayaan Syariah)
Rumah dengan DP 0 persen akan dibangun secara vertikal, seperti apartemen. Pembangunannya akan dikerjakan oleh PD Pembangunan Sarana Jaya sebanyak 700 unit dari dua menara dan luas 1,3 hektare.
Harga unit hunian tipe 36 dipatok Rp320 juta. Sementara tipe 21 yang hanya terdiri dari satu kamar tidur, kamar mandi, dapur dan ruang tamu dibandrol Rp185 juta per unit. (Lihat : Mengkaji Peluang Realisasi Rumah DP Rp 0 untuk Gaji Rp 7 Juta, Ini Analisanya)
Anies mengatakan rumah ini hanya bisa dibeli oleh warga yang memiliki kartu tanda penduduk (KTP) DKI dengan penghasilan di bawah Rp7 juta. Namun, hingga beriita ini diturunkan skema pembiayaannya belum ditentukan. Sebab Pemprov DKI Jakarta masih menunggu badan layanan umum daerah (BLUD) terbentuk pada April mendatang untuk merumuskannya.
Dukungan Pengembang
Pengembang yang tergabung dalam Realestat Indonesia (REI) juga menyatakan dukungannya terhadap program DP Rp0. Mereka siap membangun rumah dengan skema pembayaran seperti itu. (Baca juga: Anies: DP Rumah Bisa 0%? Lihat Dulu Regulasi Bank Indonesia)
Adapun, beberapa pengembang yang mendukung rumah dengan DP 0 rupiah yaitu Adhi Persada Properti, Agung Podomoro Land, Alam Sutra Reality, Ahimsa Persada Nusantara, Ciputra Group, dan Eureka Group.
Selain itu, juga ada Gapura Prima Group, HK Realitindo, Intiland Group, Jakarta Propertindo, Lippo Group, Metropolitan Land, MSH Group, PD Pembangunan Sarana Jaya, Perumnas, PT PP Properti, PP Urban, Relife Property, Riyadh Group Indonesia, Sinarmas Group, dan Waskita Karya Realty. (Lihat : Lippo Tertarik Jadi Pengembang Program Rumah Anies-Sandi, Begini Hitungannya)
Simulasi Nilai Cicilan
Jadi, jika rumah atau apartemen DP Rp0 diberikan kepada mereka yang memiliki penghasilan di bawah Rp7 juta per bulan. Dengan besaran gaji tersebut, berapa nilai cicilan yang harus dibayarkan warga Jakarta?
Bank pasti akan menentukan profil kredit nasabah sebelum mengambil KPR dengan porsi angsuran maksimal 30 persen dari jumlah pendapatan nasabah per bulan. (Baca : Pembangunan 120 Ribu Rumah Subsidi Dikebut Tahun Ini)
Berarti, dengan gaji Rp 7 juta, seorang warga bisa mencicil maksimal Rp2,1 juta per bulan. Dengan cicilan sebesar itu, untuk jangka waktu 20 tahun, dan bunga KPR sebesar 5 persen (suku bunga Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) maka menurut simulasi cekaja.com total kredit yang bisa diberikan oleh bank adalah sebesar Rp320 juta.
Sementara jika rumah DP Rp0 tersebut diberikan kepada masyarakat yang memiliki gaji UMP yakni Rp 3,6 juta per bulan, maka seorang warga bisa mencicil maksimal Rp1,2 juta per bulan. (Lihat : UMP DKI Jakarta Tahun 2017 Tertinggi Dibanding Ibu Kota Lain di Asia)
Dengan cicilan sebesar itu, untuk jangka waktu 20 tahun, dan bunga KPR sebesar 5 persen, maka total kredit yang bisa diberikan oleh bank adalah sebesar Rp175-180 juta. Berarti dengan gaji maksimal Rp7 juta, warga Jakarta dapat membeli rumah DP Rp0. (AM)