Harga Minyak Naik, Saham PGAS Melonjak 7 Persen

Bareksa • 17 Jan 2018

an image
Petugas memeriksa tekanan gas di Pressure Reducing Station PT Perusahaan Gas Negara (PGN) di Semarang, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Harga saham PGAS hingga pukul 09.50 WIB hari ini 17 Januari 2018 telah naik 7 persen menjadi Rp2.010

Bareksa.com - Harga saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) hari ini 17 Januari 2018 di Bursa Efek Indonesia melonjak tajam, melanjutkan penguatan sejak perdagangan kemarin. Hal ini seiring dengan harga minyak mentah kembali melanjutkan penguatan sejak awal tahun karena sentimen dari negara-negara produsen di Timur Tengah.

Pada pagi ini, harga minyak West Texas Intemediate (WTI) untuk pengiriman Februari 2018 di New York Mercantile Exchange naik ke level US$63,88 per barel dengan penguatan 0,24 persen dari hari sebelumnya.

Kenaikan harga minyak dunia ini seiring dengan situasi geopolitik negara-negara produksi minyak seperti Iran dan Arab masih membuat harga minyak terus memanas. Demonstrasi di Iran serta penangkapan sejumlah pangeran Arab Saudi masih menjadi katalis utama penguat harga minyak saat ini. (Baca juga Harga Minyak Terus Naik Tembus US$70 per Barel, Ini Dampaknya ke APBN 2018)

Lonjakan harga komoditas global ini menjadi sentimen positif bagi saham PGAS yang merupakan distributor gas milik negara. Harga saham PGAS hingga pukul 09.50 WIB hari ini 17 Januari 2018 telah naik 7 persen menjadi Rp2.010 per lembar. Kemarin (16 Januari 2018), saham PGAS juga ditutup naik 6,52 persen dibandingkan penutupan sebelumnya.

Grafik: Pergerakan Harga Saham PGAS Intraday

Sumber: Bareksa.com

Berdasarkan pantauan terhadap aktivitas broker (broker summary) pada perdagangan hari ini, BCA Sekuritas (SQ) tercatat sebagai pembeli saham PGAS terbesar dengan membeli 53.000 lot saham pada harga rata-rata Rp1.974,7 senilai Rp10,6 miliar. Nilai transaksi yang dilakukan oleh SQ setara 6,3 persen dari sleuruh transaksi PGAS yang mencpai Rp167,4 miliar.

CLSA Indonesia (KZ) juga tercatat memborong saham PGAS sebanyak 38.000 lot saham pada harga Rp1.942 dengan nilai transaksi mencapai Rp7,6 miliar.

Kemudian, pembeli terbesar berikutnya adalah CIMB Sekuritas (YU) yang membeli 38.000 lot saham senilai Rp7,5 miliar. (hm)

DISCLAIMER

Publikasi ini hanya menampilkan dinamika perdagangan saham dan tidak dimaksudkan untuk menjadi dasar keputusan investasi apapun. Investor harus menetapkan sendiri keputusan investasi sesuai dengan strategi dan tujuan investasi. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.