Bareksa.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya menghentikan sementara (suspensi) saham PT Prima Crakawala Abadi Tbk (PCAR) yang menjadi emiten baru terakhir pada 2017. Suspensi saham PCAR berlaku mulai hari (Rabu, 10 Januari 2018).
BEI punya alasan kuat untuk memberi status suspensi kepada saham PCAR. Seperti tertuang dalam surat tertanda Kadiv Pengawasan Transaksi BEI Lidia M. Panjaitan dan Kadiv Operasional Perdagangan BEI Irvan Susandy. (Baca : Hari Pertama Perdagangan 2018: Dua Saham Ini Langsung Sentuh Batas Atas)
“Dalam rangka cooling down, BEI perlu melakukan penghentian sementara perdagangan saham PCAR seiring terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan,” tulis surat itu.
Penghentian sementara perdagangan saham PCAR dilakukan di pasar regular dan pasar tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya pada saham PCAR. (Lihat : Minat Perusahaan Digital untuk IPO Mulai Ramai)
“Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan,” tambah surat itu.
Dengan keputusan ini, PCAR menjadi saham pertama yang mendapat status suspensi pada 2018 ini. Sebelum suspensi ini, saham PCAR sendiri sudah dalam pengawasan BEI karena terjadi peningkatan harga dan aktivitas di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA) pada 8 Januari 2018.
Nyatanya, pernyataan UMA BEI tak membuat saham PCAR langsung bergerak normal. Pada perdagangan 9 Januari 2018, saham PCAR kembali menyentuh level tertinggi atau melonjak 24,84 persen dalam sehari dari Rp765 menjadi Rp955. (Baca : Hanya Butuh 136 Lot, Saham Emiten Terakhir di 2017 Melesat 69,33 Persen)
Pergerakkan Saham PCAR Sejak IPO 29 Desember 2017 – 9 Januari 2018
Sumber: Bareksa.com
Jika mengacu pada harga perdana PCAR Rp150, maka kenaikan harganya sudah mencapai 536,67 persen hingga 9 Januari 2018. Selama periode ini, total transaksi saham PCAR hanya mencapai Rp7,03 miliar dengan total volume 83.567 lot. (Baca : 32 Saham Tersangkut di Level Gocap? BEI akan Lakukan Upaya Ini)
Sebagai informasi, Prima Cakrawala merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di industri pengolahan hasil perikanan (rajungan). Sebelum penawaran umum perdana, 79,59 persen saham Prima Cakrawala dimiliki Marindo Pasifik Indonesia, 13,27 persen milik Bahari Istana Alkausar, dan sisanya 7,14 persen milik Cakrawala Kharisma Mulia. (AM) (Lihat : Terjadi Gagal Serah Saham MNCN, Broker Ini Kena Denda ACS Rp16 Miliar. Kok Bisa?)