Bagaimana Outlook Reksa Dana di Tahun Politik 2018?

Bareksa • 03 Jan 2018

an image
Ilustrasi investasi

Sepanjang 2017, kinerja pasar saham maupun pasar obligasi telah membukukan return yang cemerlang

Bareksa.com – Baru saja kita melewati pergantian tahun 2017 menuju tahun 2018 yang diharapkan lebih baik dalam berbagai aspek, termasuk investasi. Kinerja pasar saham dan pasar obligasi yang lebih baik pun pastinya diharapkan setiap pelaku pasar di tahun baru ini.

Jika kita cermati sepanjang 2017, kinerja pasar saham maupun pasar obligasi telah membukukan return yang cemerlang. Sepanjang 2017, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kenaikan hingga 19,99 persen. IHSG mencatatkan rekor tertinggi baru berturut-turut sejak 2 minggu terakhir Desember 2017 dan bertengger di level 6.355 pada penutupan perdagangan terakhir di tahun 2017.

Tak kalah menarik di pasar obligasi, pergerakan indeks obligasi konvensional, Indonesia Composite Bond Index (ICBI) membukukan kenaikan hingga 16,54 persen sepanjang 2017. Tren kenaikan di pasar saham dan pasar obligasi tersebut turut mendorong kinerja produk reksa dana berbasis saham ataupun obligasi.

Indeks reksa dana berbasis saham seperti indeks reksa dana saham dan indeks reksa dana campuran membukukan kenaikan masing-masing 9,32 persen dan 7,15 persen sepanjang 2017.

Begitupun indeks reksa dana berbasis obligasi seperti indeks reksa dana pendapatan tetap dan indeks reksa dana pasar uang membukukan kenaikan masing-masing 10,47 persen dan 4,33 persen.
 
Sumber : Bareksa.com

Cemerlangnya kinerja yang ditorehkan sepanjang 2017 menimbulkan pertanyaan: apakah tren kenaikan baik di pasar saham maupun pasar obligasi yang memengaruhi kinerja industri reksa dana ini akan masih bisa berlanjut signifikan? Bagaimana outlook kinerja pasar ke depan terutama di tahun 2018 ini?

Seperti diketahui, 2018 merupakan tahun politik karena akan adanya pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak dan berbagai peluang serta risiko-risiko lainnya. Beberapa perusahaan sekuritas telah mengeluarkan laporan riset mengenai outlook pasar di tahun 2018.

PT Bahana Sekuritas memberikan outlook yang positif untuk pasar saham. Dalam laporan riset yang dikeluarkan pada 06 November 2017, tim riset Bahana memprediksi IHSG akan mencapai level 7.000 di akhir tahun 2018 mendatang, dengan asumsi EPS Growth sebesar 12 persen.

Sementara itu untuk pasar obligasi, PT Trimegah Securities, dalam laporan riset yang dikeluarkan pada 10 Oktober 2017, memberikan outlook yang positif bagi pasar obligasi indonesia. Tim riset PT Trimegah Securities mengeluarkan angka target yield obligasi pemerintah dengan tenor 10 tahun akan berada pada level 5,7 persen di akhir tahun 2018.

Tim riset Trimegah mengasumsikan akan adanya rating upgrade dari lembaga rating dunia yaitu Fitch Ratings dan Moody’s. Fitch Rating sendiri, telah menaikkan peringkat utang Indonesia pada tanggal 21 Desember 2017 menjadi BBB dengan prospek stabil (satu notch di atas Investment Grade) dari sebelumnya BBB- (Investment Grade). Selain peningkatan rating yang terbilang lebih cepat dari ekspektasi, kondisi makro ekonomi Indonesia juga diproyeksikan akan terus membaik.

Positifnya outlook pasar yang dikeluarkan oleh tim riset dari beberapa sekuritas membuat analis Bareksa memberikan outlook positif juga untuk reksa dana secara keseluruhan di 2018. Meskipun demikian, kami melihat potensi kenaikan akan lebih tinggi pada reksa dana saham, mengingat target IHSG yang masih memberikan upside sekitar 10,14 persen jika dibandingkan dengan angka penutupan akhir tahun 2017. 

Sementara itu, untuk reksa dana pendapatan tetap kami tetap memberikan outlook positif, meskipun memiliki potensi kenaikan yang sudah sedikit lebih terbatas jika dibandingkan dengan angka penutupan akhir tahun 2017. Kami akan lebih fokus pada strategi durasi yang akan diterapkan oleh manajer investasi yang mengelola reksa dana, mengingat durasi merupakan salah satu kunci kinerja reksa dana pendapatan tetap, terutama yang memiliki eksposur pada obligasi pemerintah.

Untuk reksa dana campuran, kami mengekspektasikan akan sejalan dengan positifnya pasar saham dan obligasi (sesuai dengan karakter reksa dana tersebut). Namun, kami melihat, reksa dana campuran dengan pembobotan pada equity yang lebih besar dapat menjadi pilihan, mengingat potensi kenaikan dari pasar saham akan dapat memberikan alpha return pada reksa dana campuran.

Bagi investor penghindar resiko, reksa dana pasar uang tetap menjadi rekomendasi yang sesuai. Meskipun menawarkan potensi imbal hasil yang lebih rendah dibandingkan jenis saham,  pendapatan tetap maupun campuran, reksa dana ini memiliki tingkat risiko terendah. Pada saat yang sama, reksa dana pasar uang tetap menawarkan potensi imbal hasil yang berada di atas suku bunga deposito serta mampu melindungi nilai uang investor dari inflasi. (hm)

**

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..