Bareksa.com – Sepanjang tahun 2017, pasar saham cukup bergairah. Bahkan di akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menembus rekor yakni di level 6.355,65, atau melonjak 20 persen.
Menelaah lebih jauh ternyata penopang kinerja pasar saham mayoritas berasal dari saham-saham berkapitalisasi besar. Hal ini turut mempengaruhi kinerja reksa dana. Tercatat reksadana indeks dan ETF mengalami kinerja lebih baik dari rata-rata kinerja reksa dana saham. (Baca : Kurang dari 1,5 Tahun, Jumlah Investor Reksa Dana Melonjak Hampir 2 Kali Lipat)
Berdasarkan data Bareksa, dari seluruh reksa dana saham dan reksa dana indeks, delapan dari 20 besar reksa dana dengan hasil tertinggi sepanjang 2017 berasal dari jenis reksa dana indeks.
Begitupun di antara reksa dana saham dan indeks yang dijual oleh marketplace Bareksa, juga terlihat dua reksa dana indeks yang berada dalam urutan hasil tertinggi sepanjang 2017 yakni reksa dana CIMB-Principal Index IDX30 dan reksa dana Kresna Indeks 45. (Lihat : Ini Daftar Jawara Reksa Dana dengan Return Tertinggi Sepanjang 2017)
Sepanjang 2017, CIMB-Principal Index IDX30 telah membukukan hasil 23,4 persen. Sementara reksa dana Kresna Indeks 45 memperoleh hasil 21,22 persen.
Top 5 Reksa Dana Saham dan Indeks di Marketplace Bareksa.com
Sumber: Bareksa.com
***
Berdasarkan data Bareksa, kinerja indeks LQ45 dan indeks IDX 30 memang melebihi IHSG. Sepanjang tahun 2017, kedua indeks tersebut meningkat masing-masing 21 persen dan 23,33 persen. (Baca : 2018, Tahun Penuh Tantangan Untuk Pasar Obligasi)
Tingginya kedua indeks tersebut karena tingginya kontribusi saham sektor keuangan terutama saham perbankan besar. Hal ini menguntungkan di saat kondisi kenaikan IHSG ditopang oleh naiknya saham sektor keuangan.
Tercatat dari awal tahun hingga 28 Desember 2017, saham-saham yang termasuk dalam sektor keuangan melonjak hingga 40,19 persen. (Lihat : IHSG Terus Cetak Rekor, Ini Top 5 Reksa Dana Saham Return Tertinggi Sebulan)
Sumber : Bareksa.com
Menurut analisis Bareksa, pola pergerakan saham sepanjang 2017 ini kemungkinan terjadi akibat derasnya arus modal masuk ke pasar saham dari investor domestik yang menopang kenaikan IHSG. Investor domestik mayoritas lebih banyak menyimpan dana pada saham-saham dengan kapitalisasi besar. (Baca juga: Asing Keluar Rp70 Triliun, Investor Lokal Topang Kinerja IHSG dan Reksa Dana)
(NP/AM)
***
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..