Harga Minyak Tembus Level Tertinggi Sejak 2015, Saham ELSA Meroket

Bareksa • 12 Dec 2017

an image
Pria melintasi layar elektronik yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Plaza Mandiri, Jakarta. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Hingga pukul 15.34 hari ini, 12 Desember 2017 harga saham ELSA melonjak 6,5 persen menjadi Rp356 per saham

Bareksa.com -  Saham PT Elnusa Tbk (ELSA) melonjak cukup tajam, terdorong harga minyak dunia yang menyentul level tertinggi sejak 2015.

Hingga pukul 15.34 hari ini, Selasa, 12 Desember 2017 harga saham ELSA melonjak 6,5 persen jadi Rp356 per saham dari penutupan sebelumnya Rp334 per saham.

Pergerakan Saham ELSA Intraday


Sumber : Bareksa

Broker yang melakukan pembelian saham terbesar adalah Phillip Sekuritas (KK) sebanyak 91 ribu lot di harga rata-rata Rp351 per saham dengan nilai transaksi Rp3,2 miliar. (Baca : Harga Minyak Kembali Terkoreksi, Saham ELSA Dan MEDC Ikut Rontok)

Nilai transaksi yang dilakukan oleh KK setara 9 persen terhadap seluruh transaksi saham ELSA yang mencapai Rp39,7 miliar.

Pembeli terbesar berikutnya adalah Lautandhana Sekuritas (YJ) yang membeli 65 ribu lot saham atau senilai Rp2,3 miliiar.

Harga minyak mentah jenis Brent menembus US$65,32 per barel hari ini. Level itu merupakan harga tertinggi sejak 2015, menyusul penutupan pipa jaringan Laut Utara Forties.

Bahkan jika dibandingkan harga terendahnya tahun ini, harga minyak mentah jenis Brent ini telah naik 45,8 persen dari sebelumnya hanya US44,82 per barel. (Lihat : Harga Minyak Global Melonjak Jelang Pertemuan OPEC, Saham ELSA dkk Terdongkrak)

Grafik: Pergerakan Harga Minya Mentah Brent Selama 1 Tahun

Sumber: Bloomberg.com

Penutupan pipa jaringan tersebut akan menurunkan pasokan secara signifikan setelah sebelumnya pasar mengetat akibat pemangkasan produksi yang dilakukan oleh negara-negara pengekspor minyak (OPEC). (Baca : Melemah 1 Persen, Bagaimana Prospek Saham ELSA?)

Harga minyak Brent LCOc1, patokan harga minyak internasional, berada di level US$65,32 per barel pada 07.48 GMT, naik 1 persen atau 63 sen dari harga penutupan sebelumnya. Level ini adalah pertama kalinya, sejak minyak Brent naik di atas US$65 per barel pada Juni 2015.

Tidak berbeda, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) di level US$58,3 per barel, angka ini meroket 37,2 persen jika dibandingkan harga terendah minyak WTI tahun 2017 yang berada di level US42,53 per  barel pada 21 Juni 2017. (AM) (Lihat : Harga Saham Pertambangan Kembali Memerah, Kenapa?)

Grafik: Pergerakan Harga Minya Mentah West Texas Intermediate (WTI) Selama 1 Tahun

Sumber: Bloomberg.com