Bareksa.com – Perusahan investasi milik Grup MNC yakni PT MNC Investama Tbk (BHIT) berencana untuk melunasi pinjaman senilai US$215 juta (ssekitar Rp2,86 triliun). Tidak hanya itu, perseroan juga akan melakukan refinancing pinjaman US$150 juta (sekitar Rp2 triliun).
Keputusan itu tertuang dalam keterangan Direktur Utama MNC Investama Darma Putra di Jakarta, Senin, 11 Desember 2017. Menurut Darma, pinjaman dengan nilai total US$365 juta itu akan jatuh tempo pada Mei 2018.
“Sumber dana pelunasan pinjaman tersebut berasal dari divestasi aset batu bara dan setoran modal pemegang saham,” tulis Darma. (Baca : MNCN Menguat 4,26 Persen, Ini Prospek Saham Perusahaan Milik Hary Tanoe)
Seiring dengan pengumuman itu, saham BHIT langsung bergerak menguat. Hingga pukul 11:30 WIB, saham BHIT ada di level Rp94, atau naik 6,82 persen dari penutupan hari sebelumnya Rp88. Bahkan, saham BHIT sempat menyentuh level Rp97.
Penguatan saham BHIT terjadi atas volume 509.518 lot dengan frekuensi 4.856 kali bernilai Rp4,8 miliar. Dan seperti saham-saham Grup MNC lainnya, penguatan saham BHIT digerakkan broker MNC Sekuritas. Broker dengan kode EP itu menjadi pembeli sekaligus penjual terbesar saham BHIT.
Sebagai pembeli, MNC Sekuritas mencatat volume 416.669 saham dengan harga rata-rata Rp94. Sementara sebagai penjual saham BHIT, harga rata-rata terjadi pada level Rp95 dengan volume 343.741. (Lihat : MNC Sekuritas Raih Mandat Tiga IPO Tahun Depan)
Grafik: Intraday Saham BHIT Perdagangan Senin, 11 Desember 2017
Sumber: Bareksa.com
Meski hari ini mengalami penguatan, saham BHIT sepanjang tahun ini dalam tren melemah. Pada akhir 2016 lalu, saham BHIT masih berada di Rp135 dan sempat menyentuh level tertingginya Rp142 pada 20 Januari 2017. (Baca : Kurangi Kepemilkan Saham MNCN, BMTR Telah Kantongi Rp672,7 Miliar)
Namun sejak saat itu, saham BHIT terus turun dan penurunan terdalam terjadi pada 8 Desember 2017 lalu saat harganya Rp88 per saham. (AM)