AISA Melonjak 9,05 Persen, Ini Analisa Teknikal Saham Induk Usaha Beras Maknyuss

Bareksa • 08 Dec 2017

an image
Manajemen PT Tiga Pilar Sejahtera Food TBK saat menggelar jumpa pers terkait PT Induk Beras Unggul (IBU) pada kasus Beras Oplosan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 25 Juli 2017. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Saham AISA menjadi saham dengan frekuensi perdagangan tertinggi sebanyak 14.130 kali

Bareksa.com - Harga saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) pada perdagangan Kamis 7 Desember 2017 ditutup melonjak 9,05 persen ke level Rp530 per saham. Saham AISA menjadi saham dengan frekuensi perdagangan tertinggi sebanyak 14.130 kali dengan nilai transaksi Rp81,20 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer saham AISA antara lain Samuel Sekuritas (IF) dengan nilai pembelian Rp13,66 miliar, kemudian Mirae Asset Sekuritas (YP) Rp10,15miliar, dan Indo Premier Sekuritas (PD) Rp6,09 miliar.

Ketiga broker tersebut berkontribusi terhadap nilai transaksi AISA secara keseluruhan masing-masing sebesar 16,98 persen, 12,51 persen, dan 7,47 persen. (Baca : Rencana Divestasi Bisnis Beras Gagal, Saham AISA Meroket 9 Persen)

Secara fundamental hingga kuartal ketiga tahun ini AISA membukukan kinerja kurang baik, di mana laba bersihnya anjlok 56,93 persen dari sebelumnya Rp410,38 miliar menjadi Rp176,75 miliar.

Anjloknya laba akibat turunnya angka penjualan neto 17,47 persen dari sebelumnya Rp4,98 triliun menjadi Rp4,11 triliun. (Lihat : Ini Penyebab Saham Induk Produsen Beras Maknyuss Longsor 26,5 Persen)

Analisis Teknikal AISA

Sumber : Bareksa
 
Berdasarkan analisis Bareksa, secara teknikal AISA pada perdagangan kemarin mengalami rebound dan membentuk candle dengan pola spinning top bullish. (Baca : Presenter Kuliner dan Komisaris Independen AISA, Bondan Winarno Meninggal Dunia)

Kondisi tersebut menggambarkan saham ini bergerak mixed namun cenderung positif dengan jarak tick antara level terendah, level pembukaan sama dengan level tertinggi, dan level penutupan.

Pergerakan saham AISA terlihat masih dalam fase downtrend yang cukup kuat dikarenakan faktor fundamental yang kurang baik. Hasilnya sepanjang tahun ini hingga penutupan perdagangan kemarin saham ini telah merosot sekitar 72,75 persen.

Indikator volume terlihat mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir mengindikasikan saham ini cukup ramai ditransaksikan pelaku pasar.

Indikator relative strength index (RSI) terlihat bergerak rebound dan saat ini telah berada di area oversold (jenuh jual) yang menandakan adanya potensi penguatan lanjutan saham ini dalam jangka pendek. (Lihat : Saham AISA Lesu, Ini Analisis Peralihan Pendapatan Utama Produsen Beras Maknyuss)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.