Sinetron SCTV Siapa Takut Jatuh Cinta Bawa Saham SCMA Meroket di Desember

Bareksa • 06 Dec 2017

an image
Tokoh Nasional Jusuf Kalla didampingi Direktur Program Dan Produksi SCTV serta Tim Juri berfoto bersama saat menghadiri konferensi pers jelang perhelatan Liputan 6 Awards 2014. (ANTARA FOTO/Teresia May)

Rating program SCMA di jam-jam prime time yang dalam 2 bulan terakhir terus meningkat, dekati rating MNCN

Bareksa.com – Persaingan antara stasiun penyiaran televisi nasional makin ketat, seiring dengan beragamnya jenis tayangan yang ditawarkan termasuk serial drama terbaru serta pertunjukan komedi yang sifatnya menghibur. Hal ini pun terjadi pada emiten PT Surya Cipta Media Tbk (SCMA) yang mengoperasikan stasiun televisi SCTV dan Indosiar.

Mengutip riset Mandiri Sekuritas yang dibagikan kepada nasabah, SCMA mengalami kenaikan pangsa penonton sebesar 460 basis poin atau 4,6 persen (MoM) dari 25,5 persen menjadi 30,1 persen dari Oktober ke November. Selain acara D’Academy Asia 3 yang disiarkan Indosiar mempunyai audience shares tertinggi di tahun 2017 yang mencapai 14 persen, salah satu sinetron Sinemart yang berjudul “Siapa Takut Jatuh Cinta” yang baru diluncurkan pada 13 November 2017 langsung memuncaki program rating.

Tabel : Daftar Top Rating 10 Program

Berkat sinetron yang tayang pukul 18.00 WIB tersebut, rating program yang ditayangkan SCTV ini berhasil memuncaki daftar top program hingga akhir November. Hal tersebut diharapkan mampu mendongkrak rating program SCMA di jam-jam prime time yang dalam 2 bulan terakhir terus meningkat dan kini mulai mendekati rating stasiun-stasiun televisi di bawah PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), yakni RCTI, Global TV dan MNC TV.

Grafik : Prime Time Audience Share (%)

Menurut pantauan Bareksa, rilisnya data-data tersebut membuat saham SCMA direspons positif oleh para pelaku pasar. Hingga jeda siang ini, harga saham SCMA terpantau naik 2 persen ke Rp2.380 per lembar. Bila pergerakannya dilihat sejak awal pekan (4 Desember 2017) hingga jeda siang ini, saham SCMA telah menguat 8 persen dari Rp2.200.

Grafik : Pergerakan Intraday SCMA

Sumber : Bareksa.com

Sepanjang bulan Desember, broker Mandiri Sekuritas (CC) menjadi broker dengan pembelian terbesar untuk saham SCMA diikuti dua broker asing yakni Deutsche Sekuritas Indonesia (DB) dan RHB Sekuritas Indonesia (DR). (hm)