Bareksa.com – PT Jasa Marga Tbk (JSMR) membidik enam ruas tol milik PT Waskita Toll Road (WTR), anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Rencana tersebut mencerminkan niat perseroan agar dapat menjadi operator pada ruas tol di Trans Jawa.
Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani berharap kuartal I tahun depan sudah ada kesepakatan harga dengan Waskita. Dia mengatakan dari tujuh ruas tol Trans Jawa yang dipegang Waskita, Jasa Marga membidik enam di antaranya.
“Sepertinya hanya bisa enam, karena sepertinya yang Pemalang-Batang tidak dilepas oleh Waskita,” kata Desi di Jakarta, Senin, 4 Desember 2017.
Desi melanjutkan, sebenarnya perseroan dan Waskita telah memiliki special purpose vehicle (SPV) untuk ruas tol Trans Jawa. Namun, dia tidak mengetahui apakah Waskita ingin terus melanjutkan kerja sama untuk mengoperasikan tol Trans Jawa dengan Jasa Marga. Dia juga tidak mengetahui dengan pasti kompetensi Waskita sebagai kontraktor, untuk mengoperasikan dan mengembangkan ruas tol tersebut.
Menurutnya, opsi mengakuisisi ruas tol Trans Jawa milik Waskita sepertinya lebih baik dibandingkan melepas sebagian saham perusahaan SPV antara Jasa Marga dan Waskita yang mengelola ruas tol di Trans Jawa.
“Sebenarnya Akuisisi dan IPO bisa. Tetapi jika IPO dilakukan terlalu cepat, itu juga tidak terlalu bagus,” kata Desi.
Sementara itu, Jasa Marga rencananya bakal kembali menggalang dana (fund raising) dari pasar modal tahun depan. Perseroan berpotensi melanjutkan sekuritisasi future income, project bond dan Komodo Bond.
Jasa Marga berencana bakal menerbitkan project bond terlebih dahulu tahun depan. Perseroan akan menggunakan ruas tolnya yang sudah bersifat pengembangan (brownfield) sebagai jaminan untuk menerbitkan obligasi.
Saat ini sudah ada beberapa ruas tol yang sudah beroperasi penuh, seperti di Bali dan Mojokerto. Dengan menerbitkan project bond, Jasa Marga dapat membayar utang menggunakan cashflow dari proyek yang dijaminkan itu sendiri.
“Project bond itu intinya mereka menjadi mandiri, sehingga tidak menjadi beban Jasa Marga,” lanjutnya.
Sebelumnya perseroan telah menerbitkan project bond senilai Rp1,5 triliun untuk ruas tol JORR W2 Utara atau ruas tol Kebon Jeruk-Ulujami. (hm)