Bareksa.com – Unit usaha Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) merilis kinerja keuangan hingga kuartal III 2017 pada 30 November 2017 lalu. Meski pendapatan perusahaan turun 3,8 persen dari US$18 juta pada September 2016 menjadi US$17,3 juta per September 2017, namun perusahaan mampu membukukan kenaikan laba bersih hingga 261 persen dari US$73 juta menjadi US$263,8 juta.
Menariknya, ekuitas perusahaan dalam neraca yang dalam beberapa tahun terakhir negatif, pada kuartal III 2017 mampu mencetak ekuitas positif. Menurut analisis Bareksa, positifnya ekuitas BUMI tentu berdampak positif terhadap rasio laba bersih dibanding ekuitas (ROE) perusahaan yang dalam beberapa tahun terakhir turut terkena dampak negatif dari ekuitas BUMI yang minus. (Baca : Saham BUMI Anjlok 6,2 Persen, Meski Laba Per September Meroket 7 Kali Lipat)
Grafik : Historikal Ekuitas BUMI (US$ Juta)
Sumber : Laporan keuangan, diolah Bareksa
Kondisi itu menjadi salah satu sentimen positif bagi para pemegang saham BUMI. Pasalnya, selain laba bersih yang diatribusikan kepada induk usaha meningkat signifikan, rasio ROE BUMI untuk pertama kalinya berada di zona positif seiring membaiknya ekuitas BUMI. (Lihat : Saham BUMI dan BRMS Ambrol Pasca Naik Signifikan Sebulan)
Grafik : Historikal ROE BUMI (%)
Sumber : Laporan keuangan, diolah Bareksa
ROE BUMI di kuartal III 2017 melonjak hingga 125 persen. Hal ini menggambarkan jika dengan ekuitas BUMI yang hanya US$207,5 juta, perusahaan mampu menghasilkan laba bersih di periode tersebut melebihi nilai ekuitas atau US$263,8 juta lebih tepatnya. (Baca : Ditutup Menguat 1,4 Persen, Ini Analisa Teknikal Saham BUMI)
Saham BUMI Bergerak Anomali
Meski begitu, hal berbeda justru ditunjukkan oleh para pelaku pasar terhadap saham BUMI di pasar reguler. Hingga pukul 11.45 WIB atau menjelang berakhirnya perdagangan sesi I, saham BUMI justru melemah 5,3 persen dari Rp300 menjadi Rp284. (AM)
Grafik : Pergerakan Intraday BUMI
Sumber : Bareksa.com