Bareksa.com – Pergerakan pasar saham kembali menguat pasca tertekan pada perdagangan sebelumnya. Pada penutupan perdagangan kemarin, Rabu, 22 November 2017, indeks harga saham gabungan (IHSG) naik 0,63 persen ke level 6.069,79.
Aksi beli investor asing mewarnai perdagangan kemarin. Pada penutupan perdagangan Rabu, asing mencatatkan pembelian bersih Rp1,13 triliun di seluruh pasar. Penguatan delapan indeks sektoral menopang laju IHSG, salah satunya sektor keuangan yang menguat 1,13 persen pada perdagangan kemarin.
Saham-saham bank seperti saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menjadi penyokong IHSG dengan kontribusi terbesar pada penguatan IHSG masing-masing 13,2 poin dan 5,4 poin. (Baca : Investor Wajib Tahu : Peran Manajer Investasi dalam Investasi Reksa Dana)
Saham BBRI naik 3,66 persen dan BBNI melaju 4,1 persen pada penutupan perdagangan. Adapun naiknya saham-saham bank ini turut menyokong kinerja produk reksa dana terutama jenis reksa dana saham yang menempatkan aset portofolionya paling banyak pada sektor keuangan atau perbankan.
Salah satunya reksa dana Pinnacle Strategic Equity Fund. Reksa dana kelolaan PT Pinnacle Persada Investama ini memiliki kebijakan alokasi investasi terbesar pada sektor keuangan hingga 38,13 persen dari total aset (berdasarkan fund factsheet Oktober 2017).
Adapun lima besar saham dengan alokasi terbesar (top holding) pada portofolio reksa dana terdiri dari saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), saham PT United Tractors Tbk (UNTR), dan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). (Lihat : Alokasi Besar pada SUN, Reksa Dana Majoris-AM Raih Profit Tertinggi Sepekan)
Dengan portofolio tersebut, Pinnacle Strategic Equity Fund berhasil membukukan return hingga 1 persen hanya dalam sehari perdagangan kemarin. Terlebih, kelima saham top holding portofolio reksa dana tersebut juga kompak mencatatkan penguatan dalam sehari perdagangan kemarin.
Berikut grafik pergerakan harga saham-saham top holding dari portofolio reksa dana tersebut ;
Sumber : Bareksa.com
Selain mencatatkan pertumbuhan, return reksa dana Pinnacle Strategic Equity Fund juga berhasil mengalahkan return benchmarknya (indeks reksa dana saham) yang sebesar 0,77 persen (per 22 November 2017).
Reksa dana yang diluncurkan sejak Oktober 2015 ini telah membukukan pertumbuhan return 47,32 persen sejak tanggal peluncurannya. Hingga Oktober 2017, reksa dana Pinnacle Strategic Equity Fund telah memiliki dana kelolaan Rp 70,5 miliar. (Baca : Saham Bank dan Emiten Rokok Topang Reksa Dana Ini Cetak Return Tertinggi Sebulan)
Pinnacle Strategic Equity Fund dapat menjadi pilihan investasi bagi Anda yang memiliki tujuan keuangan jangka panjang dengan periode investasi lebih dari lima tahun. Reksa dana ini cocok untuk Anda yang menginginkan imbal hasil investasi cukup tinggi dengan tingkat risiko yang tinggi pula (tipe investor agresif).
Namun ada baiknya, sebelum membeli produk reksa dana, setiap investor dapat membaca dan memahami isi propektus serta ringkasan produk reksa dana terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar investor dapat mengenali setiap produk reksa dana yang telah disesuaikan dengan tujuan dan profil risikonya masing-masing.
**
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..