Pelindo II Inbreng Aset Jasa Armada Indonesia Rp348 Miliar, Siapkan IPO

Bareksa • 07 Nov 2017

an image
Terminal Teluk Lamong, yang dibangun PT Pelindo III (Persero) yang diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo, pada 22 Mei 2015 lalu. (Sumber : www.pelindo.co.id)

Pasca inbreng ekuitas perseroan menjadi Rp735 miliar

Bareksa.com - PT Jasa Armada Indonesia memperoleh penyertaan modal berupa aset (inbreng) dari induk usahanya, PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) berupa 21 kapal seilai Rp348 miliar. Langkah tersebut merupakan bagian dari rencana perseroan melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering/ IPO) saham akhir tahun ini. 

Direktur Keuangan Jasa Armada Indonesia, Herman Susilo menjelaskan, hingga akhir semester I-2017, nilai ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp387 miliar. Sehingga, setelah inbreng ekuitas perseroan menjadi Rp735 miliar. 

"Sehingga total kapal yang dimiliki perseroan saat ini sebanyak 23 kapal," ujarnya di Jakarta, Selasa, 7 November 2017.

Jasa Armada rencananya bakal melangsungkan IPO saham menjelang akhir tahun ini. Dokumen perseroan saat ini tengah diproses Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Dalam pelaksanaan IPO saham, perseroan bakal menerbitkan maksimal 30 persen saham dari modal disetor kepada investor. Jika langgeng terlaksana, Jasa Armada akan menjadi perusahaan jasa pemandu dan penundaan kapal yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Direktur Keuangan Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, Iman Rachman menuturkan, jumlah aset badan usaha milik negara (BUMN) tersebut yang di-inbreng kepada Jasa Armada setara dengan 50 persen dari nilai aset kapal milik perseroan. Hal itu menunjukkan komitmen perseroan dengan memberikan aset terbaik bagi investor.

Iman mengatakan, Jasa Armada merupakan kontributor kedua terbesar bagi laba bersih perseroan. Sementara kontribusi Jasa Armada terhadap total pendapatan perseroan tahun lalu mencapai 13 persen. 

"Tujuan kami membawa Jasa Armada go public adalah agar pengelolaan Jasa Armada lebih transparan," ujar Iman. Hal itu akan terjadi karena setelah go public, pengawasan Jasa Armada tidak hanya dilakukan oleh negara sebagai pemegang saham, tetapi juga oleh masyarakat. 

Untuk menyosialisasikan IPO saham Jasa Armada, Pelindo II telah melangsungkan non-deal road show (NDR) ke sejumlah negara. Iman mamandang hal itu penting untuk mengedukasi calon investor karena lini bisnis Jasa Armada unik, belum ada perusahaan di industri sejenis yang go public

Jasa Armada menunjuk tiga perusahaan sekuritas sebagai penjamin emisi (underwriter) dalam aksi tersebut. Ketiga perusahaan itu adalah Mandiri Sekuritas, Danareksa Sekuritas dan RHB Sekuritas.

"RHB sebagai international selling agent. Nanti sahamnya akan ditawarkan ke Singapura dan Hong Kong," terangnya.  

Sebagai perushaan yang melaksanakan jasa pemanduan dan penundaan kapal, perseroan memiliki captive market di wilayah pelabuhan strategis di Indoensia. Saat ini terdapat 12 pelabuhan yang dikelola Pelindo II. 

Jasa Armada merupakan perusahaan pemanduan dan penundaan kapal terbesar di Indonesia. Perseroan mengoperasikan sebanyak 75 kapal, 23 di antaranya merupakan kapal milik perseroan. Perseroan melayani sebanyak 25 ribu kapal per tahun dengan zero accident

Selain Jasa Armada, Pelindo II rencananya bakal mengantar dua anak usaha lainnya, yakni PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) dan PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) untuk mencatatkan sahamnya di BEI tahun depan. Kabarnya kedua perusahaan tersebut masing-masing menargetkan perolehan dana dari IPO saham sebesar Rp2 triliun dan Rp1,5 triliun. (hm)