Bareksa.com - Dua badan usaha milik negara (BUMN) di sektor konstruksi dan infrastruktur sedang dalam tahap menerbitkan surat utang yang akan ditawarkan kepada investor asing. Proses penerbitan obligasi yang akan digunakan untuk proyek-proyek infrastruktur tersebut diharapkan tuntas akhir tahun ini.
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) sama-sama masih memproses penerbitan obligasi global berdenominasi rupiah (Komodo Bond). Wijaya Karya (Wika) bakal mendatangi para calon investor untuk memasarkan obligasinya (road show) sementara Jasa Marga masih memproses pemeringkatan.
Direktur Utama Wijaya Karya, Bintang Perbowo mengatakan, perseroan bakal menerbitkan Komodo Bond senilai US$400 juta atau sekitar Rp5,3 triliun. Dalam prosesnya, perseroan tinggal melangsungkan road show.
"Desember uangnya sudah masuk," kata Bintang di Jakarta, Jumat, 3 November 2017.
Sementara itu, Direktur Utama Jasa Marga, Desy Aryani mengatakan bahwa proses penerbitan Komodo Bond sangat berbeda dengan menerbitkan obligasi domestik. Jasa Marga masih memproses pemeringkatan (rating) untuk menerbitkan Komodo Bond.
Dia menuturkan, pihaknya belum bisa mengungkapkan target emisi obligasi serta kuponnya karnea masih dalam proses pemeringkatan. Desy menargetkan proses pemeringkatan akan tuntas akhir bulan ini.
"Kita masih optimistis, semoga akhir tahun ini bisa terbit," ujarnya. Dalam proses penerbitan Komodo Bond perseroan dibantu oleh tiga bank pendamping yang seluruhnya adalah bank asing, di antaranya adalah HSBC dan Deutsche Bank.
Jasa Marga akan menggunakan dana hasil penerbitan Komodo Bond untuk membiayai kebutuhan ekspansinya. Perseroan membutuhkan dana sebesar Rp60 triliun untuk menyelesaikan berbagai proyek jalan tol.
Bulan lalu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, Komodo Bond Wika dan Jasa Marga akan dicatatkan di London Stock Exchange (LSE), Inggris. Dia mengungkapkan bahwa kebutuhan dana untuk membangun infrastruktur Indonesia besar sehingga penggalangan dana tidak hanya fokus di dalam negeri.
Keunggulan Komodo Bond adalah penerbit tidak perlu khawatir dengan pergerakan nilai tukar rupiah yang berfluktuasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Risiko fluktuasi nikai tukar mata uang nantinya akan menjadi risiko investor.
Menurut Rini, rencananya Jasa Marga akan menerbitkan Komodo Bond sekitar US$200 juta atau setara Rp2,6 triliun. Sementara Wika bakal meerbitkan Komodo Bond sebesar US$400 juta atau sekitar Rp5,3 triliun. (hm)