Berita / / Artikel

Jelang Pembentukan Holding, Saham Tambang BUMN Kompak Menguat

• 02 Nov 2017

an image
Alat-alat berat dioperasikan di pertambangan Bukit Asam yang merupakan salah satu area tambang terbuka (open-pit mining) batu bara terbesar PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di Tanjung Enim, Lawang Kidul, Muara Enim, Sumatra Selatan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Saham ANTM naik paling tinggi dengan nilai transaksi Rp129,39 miliar

Bareksa.com – Jelang pembentukan holding tambang BUMN, tiga saham perusahaan yang terlibat dalam holding tersebut menguat bersamaan pada hari ini (Rabu, 1 November 2017). Tiga saham tersebut antara lain PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA), PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM), dan PT Timah (Persero) Tbk (TINS).

Misalnya saja PTBA. Saham PTBA hari ini menguat 1,74 persen menuju level Rp11.675. Kenaikan harga saham PTBA kali ini pun melanjutkan penguatan dalam tiga hari beruntun menjadi 6,76 persen dari level Rp10.925.

Saham ANTM tak mau kalah. Dalam perdagangan hari ini, saham ANTM naik 10,08 persen ke level Rp710. Harga saham ANTM hari ini pun menjadi yang tertinggi sejak 6 September 2017. (Baca juga: Saham Antam Menguat 10 Persen Meski Catat Rugi Bersih Per September)

Begitu juga TINS. Melemah 1,81 persen dalam periode 30-31 Oktober 2017, harga saham TINS hari ini naik 9,15 persen ke level Rp895.

Catatan transaksi ketiga saham itu pun terbilang besar. Volume PTBA mencapai 31.519 lot bernilai Rp36,58 miliar, volume ANTM 1,88 juta lot bernilai Rp129,39 miliar, dan TINS punya volume 945.818 lot bernilai Rp82,15 miliar.

Tabel: Harga dan Nilai Transaksi Saham PTBA, ANTM, dan TINS Perdagangan 1 November 2017

Sumber: Bareksa.com

Seperti diketahui, proses pembentukan holding BUMN sektor pertambangan sudah memasuki tahap final. Surat pembetukan induk usaha ini saat ini sudah berada di Sekretariat Negara sehingga tinggal menunggu disahkan menjadi peraturan pemerintah (PP).

Deputi Bidang usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno menjelaskan, proses pembentukan holding BUMN sektor pertambangan sebenarnya terlambat satu bulan dari jadwal yang disusun saat awal. Namun dia memastikan bahwa holding BUMN sektor pertambangan dapat terbentuk tahun ini.

"Sekarang kita tinggal menunggu PP (peraturan pemerintah), suratnya sudah ada di Setneg," jelasnya belum lama ini.

Nantinya empat menteri yang terkait akan menandatangani surat tersebut. Usai menteri terkait menandatangani, maka PP akan ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Harry menuturkan bahwa tiga BUMN tambang perusahaan terbuka telah mengumumkan bakal melangsungkan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). Nantinya, tanggal tepat pelaksanaan RUPSLB akan diumumkan saat PP sudah ditandatangani presiden. (hm)

Tags: