Bareksa.com - Konsorsium PT PP Tbk (PTPP) tengah membidik proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Kalimantan Timur (Kaltim)-2 berkapasitas 200 megawatt (MW) senilai total US$200 juta, setara Rp2,7 triliun. Kepemilikan saham PP dalam konsorsium tersebut sebesar 30 persen.
Direktur Keuangan PP, Agus Purbianto menjelaskan, salah satu kongsi perseroan dalam konsorsium adalah perusahaan energi asal Korea Selatan. Saat ini PP masih mengikuti proses tender pembangkit tersebut.
"Ada beberapa perusahaan dalam konsorsium," katanya di Jakarta, Senin, 30 Oktober 2017.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, selain bakal berinvestasi pada proyek PLTU baru di Kaltim-2, PP tengah mematangkan rencananya mengakuisisi perusahaan pengelola pembangkit listrik. Dia belum bersedia mengungkapkan lokasi dan kapasitas pembangkit listrik yang akan diakuisisi.
Namun, Agus menjelaskan bahwa nilai akuisisi perusahaan pembangkit listrik tersebut berkisar antara Rp500-600 miliar. Akuisisi tersebut nantinya akan memperbesar aset anak usahanya di sektor energi, yakni PT PP Energi.
PP juga saat ini tengah membidik kontrak engineering, procurement and construction (EPC) proyek pembangunan dua pembangkit listrik di wilayah timur Indonesia. Kapasitas pembangkit listrik tersebut masing-masing sebesar 100 MW.
Sementara itu, Agus mengaku bahwa perseroan bakal membutuhkan dana investasi dalam jumlah besar tahun depan. Meski belum memastikan, PP akan berinvestasi sekitar Rp21-25 triliun pada 2018.
Dia memaparkan strategi pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan dana jumbo tersebut. Dengan asumsi tahun depan perseroan berinvestasi Rp21 triliun dan ter-deliver 30 persen di antaranya, maka perseroan akan mencari pinjaman sekitar Rp10 triliun.
"Kita mempertimbangkan menerbitkan penawaran umum berkelanjutan obligasi sekitar Rp5-10 triliun," jelasnya.
Sementara itu, untuk menggalang dana melalui ekuitas, PP akan melepas sebagian saham anak usahanya melalui penawaran umum perdana (initial public offering/ IPO) saham tahun depan. Salah satu anak usaha yang rencananya IPO tahun depan adalah PT PP Energi.
Kinerja Kuartal III-2017
PP berhasil meraih pendapatan sebesar Rp13,7 triliun sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, meningkat 27 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebesar Rp10,85 triliun. Laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp1,1 triliun, meningkat 70 persen dibandingkan kuartal III tahun lalu Rp566,82 miliar.
"Perolehan laba kuartal III-2017 sudah menyamai laba bersih sepanjang tahun 2016," ujar Sekretaris Perusahaan PP, Nugroho Agung Sanyoto.
Tahun ini PP menargetkan pendapatan sebesar Rp25 triliun, sementara target laba bersih perseroan akhir tahun ini sebesar Rp1,7 triliun.
Untuk memenuhi target pendapatan, masih ada sisa sekitar Rp11,2 triliun yang harus dipenuhi sampai akhir tahun. Akan tetapi, perseroan optimistis dapat mencapai target pendapatan, seiring dengan banyaknya proyek PP yang berjalan menjelang akhir tahun ini.
PP mendapatkan kontrak baru hingga kuartal III tahun ini sebesar Rp31,9 triliun, naik 36 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebesar Rp22,7 triliun. Perseroan menargetkan kontrak baru tahun ini sebesar Rp40,6 triliun. (hm)