Harga Saham Emiten Properti Melesat, Ini Analisa Teknikal APLN dan PPRO

Bareksa • 25 Oct 2017

an image
Pengunjung mengamati maket Tower Kamala Kandara milik PT PP Properti Tbk (PPRO) usai soft launching di Kawasan Grand Kamala Lagoon, Bekasi, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Risky Andrianto

Harga saham Agung Podomoro Land kemarin melonjak 7,19 persen dan PP Properti melesat 7,84 persen

Bareksa.com - Harga saham emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) pada perdagangan selasa 24 Oktober 2017 mengalami lonjakan siginifikan 7,19 persen hingga ditutup di level Rp268 per saham. APLN ditransaksikan sebanyak 2.517 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp15,75 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer pada saham APLN antara lain Mirae Asset Sekuritas (YP) dengan nilai pembelian Rp2,1 miliar pada harga rata-rata Rp260,89 per saham.

Kemudian Indo Premier Sekuritas (PD) dengan nilai pembelian Rp1,76 miliar di harga rata-rata Rp257,8 per saham. Berikutnya RHB Sekuritas (DR) dengan nilai pembelian Rp1,38 miliar di harga rata-rata Rp260,2 per saham.

Analisis Teknikal APLN

Sumber : Bareksa.com

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham APLN membentuk bullish candle dengan body yang cukup besar menandakan adanya permintaan cukup tinggi pada saham ini hingga ditutup di level tertingginya pada hari itu.

Indikator volume yang mengalami peningkatan juga mengonfirmasi bahwa APLN sedang menjadi incaran pelaku pasar. Selain itu, indikator relative strength index (RSI) saat ini berada di area yang cukup rendah yaitu 47, sehingga masih membuka potensi adanya penguatan lanjutan pada saham ini. 

Level support saham APLN berada di Rp248 per saham dan level resisten di Rp300 per saham.

Prospek Saham PPRO

Emiten properti lainnya yaitu PT PP Properti Tbk (PPRO) juga mengalami lonjakan harga saham, serupa dengan APLN.

Pada perdagangan kemarin PPRO ditutup melonjak 7,84 persen di level Rp220 per saham. PPRO ditransaksikan sebanyak 6.989 kali dengan nilai mencapai Rp64,11 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer pada saham PPRO antara lain Mirae Asset Sekuritas (YP) dengan nilai pembelian Rp7,09 miliar di harga rata-rata Rp216,87 per saham.

Kemudian Lotus Andalan Sekuritas (YJ) dengan nilai pembelian Rp6,47 miliar di harga rata-rata Rp215,8 per saham. Berikutnya Mandiri Sekuritas (CC) dengan nilai pembelian Rp4,67 miliar di harga rata-rata Rp217,38 per saham.

Analisis Teknikal PPRO

Sumber : Bareksa.com

Berdasarkan analisis Bareksa, secara teknikal candle saham PPRO membentuk bullish candle dengan body yang cukup besar menandakan adanya permintaan beli cukup tinggi pada saham ini. Hal tersebut juga didukung oleh lonjakan volume pada perdagangan kemarin.

Indikator relative strength index (RSI) saat ini berada di level 69 atau hampir mendekati area overbought di level 80. Saat ini saham PPRO tengah mencoba menembus level resisten di Rp230 per saham dan level support di Rp202 per saham.

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.