Bareksa.com - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) merevisi target pendapatannya tahun ini menjadi Rp7,9 Triliun, meningkat Rp200 miliar dari target sebelumnya Rp7,7 Triliun. Sementara target laba bersih perseroan direvisi menjadi sebesar Rp1,21 triliun, dari target sebelumnya Rp 1,1 Triliun.
Direktur Utama Waskita Beton Precast, Jarot Subana, menjelaskan, hingga September 2017 pencapaian kinerja keuangan perseroan cukup baik. "Ini yang membuat kami yakin memperoleh pendapatan dan laba bersih lebih tinggi sehingga perseroan merevisi target," terangnya dalam keterangan tertulis, Selasa, 24 Oktober 2017.
Revisi kinerja keuangan perseroan dilakukan setelah berhasil membukukan pendapatan kuartal III 2017 sebesar Rp5,01 triliun, naik 63,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp3 triliun. (Baca : WTON Meroket 10,43 Persen, Ini Analisa Teknikal Prospek Saham Wijaya Karya Beton)
Laba bersih kuartal III tercatat sebesar Rp825 Miliar atau melonjak 64,2 persen dibandingkan kuartal III tahun lau Rp502 miliar.
Dengan pencapaian ini, Waskita Beton sudah merealisasi 63,4 persen dari target pendapatan tahun ini dan 68,2 persen dari target laba bersih. Pencapaian ini salah satunya dikontribusikan oleh percepatan pengerjaan beberapa proyek, terutama proyek tol Trans-Jawa.
Dengan adanya percepatan pengerjaan proyek tol Trans-Jawa ini, Waskita Beton menargetkan untuk menyelesaikan ruas tol Pejagan – Pemalang, Pemalang – Batang, dan Batang – Semarang pada pertengahan 2018, lebih cepat dari target semula tuntas akhir 2018.
Hal ini untuk mendukung akselerasi pembangunan infrastruktur yang dicanangkan pemerintah. (Lihat : Saham Waskita Karya dan Waskita Beton Melonjak, Bagaimana Prospek WSKT dan WSBP?)
Nilai Kontrak Baru
Hingga September 2017, perseroan telah membukukan nilai kontrak baru Rp8,44 Triliun atau naik 32 persen dari bulan sebelumnya. Kontrak baru perseroan di antaranya berasal dari proyek tol Cibitung – Cilincing, proyek tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu (Becakayu) Seksi II, serta Proyek Tol Cinere – Serpong. (Baca : Waskita Bidik Proyek Tol Baru Sepanjang 300 Km)
Memasuki kuartal IV tahun ini, Waskita Beton akan mendapatkan percepatan koleksi piutang melalui pembayaran parsial untuk proyek tol Becakayu di Medio November - Desember tahun 2017 sebesar Rp1,8 triliun.
Selain itu perubahan skema pembayaran dari turnkey menjadi non-turnkey di beberapa proyek seperti proyek kereta ringan (light rail transit/LRT) Palembang, tol Jakarta Cikampek II (elevated), dan beberapa ruas tol Trans-Jawa, semakin memperkuat kondisi cashflow perusahaan.
Pada 2018, manajemen berkomitmen untuk menambah kapasitas produksi pabrik precast menjadi 3,8 juta ton per tahun atau naik 550 ribu ton per tahun.
Hal ini untuk mendukung target pendapatan sebesar Rp9,7 triliun atau naik 22,8 persen dari target Tahun 2017, dan laba bersih sebesar Rp1,47 triliun atau naik 16 persen dari target 2017. (AM) (Lihat : Waskita Karya Tunda Divestasi Ruas Tol, WSBP Hadapi Dua Tantangan Ini)