Harga DOID Melonjak 5,1 Persen, Ini Prospek Saham Delta Dunia Makmur

Bareksa • 18 Oct 2017

an image
Suasana bongkar muat batu bara di pelabuhan Cirebon, Jawa Barat, Minggu (27/8). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, realisasi produksi batu bara di semester I 2017 sebanyak 139 juta ton atau baru 29,14 persen dari target sepanjang 2017 yang sebesar 477 juta ton. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

DOID menempati posisi ke-7 saham dengan nilai transaksi terbesar yang mencapai Rp128,2 miliar

Bareksa.com - Harga saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) pada perdagangan selasa 17 Oktober 2017 ditutup melonjak 50 poin (5,18 persen) di level Rp1.015 per saham. DOID menempati posisi ke-7 saham dengan nilai transaksi terbesar yang mencapai Rp128,2 miliar.

Di sektornya, DOID menjadi saham batu bara yang mencatatkan nilai transaksi terbesar di antara saham-saham batu bara lainnya dengan perbedaan yang cukup jauh seperti ADRO (Rp 89,8 miliar), PTBA (Rp33,9 miliar), ITMG (Rp33,5 miliar), dan HRUM (Rp28 miliar). (Lihat : Investor Respons Negatif Efek Pengaturan Harga Batu Bara ke PLN?)

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer antara lain Trimegah Sekuritas Indonesia (LG) dengan nilai pembelian Rp14,3 miliar pada harga rata-rata Rp995,37 per saham.

Kemudian CIMB Sekuritas Indonesia (YU) dengan nilai pembelian Rp11,5 miliar pada harga rata-rata Rp1.000,1 per saham. Berikutnya Mirae Asset Sekuritas Indonesia (YP) dengan nilai pembelian Rp8 miliar pada harga rata-rata Rp1.003,97 per saham. (Baca : Teknikal Saham: DOID & INDY Berpotensi Naik)

Analisa Teknikal DOID

Sumber : Bareksa.com

Berdasarkan analisis Bareksa, secara teknikal pergerakan DOID terlihat cukup positif dan masih melanjutkan up trend jangka pendeknya. Hal itu didukung oleh posisi candle yang berada di atas garis simple moving average periode 5 dan 10 hari dan tengah menguji level resisten terdekat di Rp 1.060 per saham.

Kenaikan DOID yang disertai oleh peningkatan volume yang signifikan menandakan saham ini cukup banyak diburu oleh pelaku pasar. Posisi indikator relative strength index (RSI) saat ini berada di level 68 yang menandakan potensi penguatan saham ini masih cukup terbuka untuk menuju area overbought di level 80. (Baca : Harga Batu Bara Kelistrikan akan Diatur, Ini Imbas ke PTBA, ADRO, ITMG, dan DOID)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.