Berita Hari Ini : DGIK Raih 3 Proyek Baru, ROTI Rights Issue di Harga Rp 1.275

Bareksa • 02 Oct 2017

an image
Gerai "Sari Roti" disalah satu fair (Company)

BI perkirakan pada September kembali deflasi, UNTR bagikan dividen interim, ERAA siap pasarkan Nokia berbasis android

Bareksa.com - Berikut adalah intisari perkembangan penting terkait ekonomi, pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia dan media, Senin, 2 Oktober 2017

PT Barito Pacific Tbk (BRPT)

Menurut riset hasil kunjungan Barito Pacific yang diterbitkan Danareksa Sekuritas, perusahaan milik taipan Prajogo Pangestu ini masih perlu dana untuk membayar akuisisi Star Energy. "BRPT berencana untuk rights issue pada kuartal I 2018 dengan perkiraan nilai US$ 200 juta," ungkap Antonia Febe Hartono, analis Danareksa dalam riset, Jumat (29/9).

Sekadar mengingatkan, perkiraan dana untuk akuisisi Star Energy mencapai US$ 700 juta. Barito akan membayar dana akuisisi ini dari pinjaman bank dan kas internal.

PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)

ERAA siap menyambut kehadiran smartphone Nokia berbasis Android yaitu Nokia 3,5, dan 6.  Nokia 3 akan mulai dipasarkan di gerai-gerai Erafone pada awal Oktober 2017. Sedangkan Nokia 5 dan 6 akan dipasarkan di akhir Oktober 2017. Sekadar info, Erajaya sudah bekerja sama dengan Nokia dalam pendistribusian produk selama 22 tahun.

PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK)

DGIK berhasil memperoleh tiga proyek baru dengan nilai sekitar Rp 358,7 miliar. Tiga proyek infrastruktur yang berlokasi di Sumatera Barat dan Banten tersebut diperoleh melalui lelang terbuka di Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (PUPR).

PT United Tractors Tbk (UNTR)

UNTR akan membagikan dividen interim tahun buku yang berakhir 31 Desember 2017 sebesar Rp 282 per lembar saham atau dengan total mencapai Rp 1,05 triliun. Menurut Sara K. Loebis, Sekretaris Perusahaan Perseroan Jumat, pelaksanaan pembagian dividen akan dilakukan pada 23 Oktober 2017 dengan cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi 5 dan 6 Oktober 2017 dan di pasar tunai 10 dan 11 Oktober 2017 dengan DPS hingga 10 Oktober 2017.

PT Nippon Indosari Tbk (ROTI)

ROTI menetapkan harga rights issue sebesar Rp1.275 per lembar dengan Cum dan ex di pasar reguler/negosiasi pada 5 dan 6 Oktober 2017 dan di pasar tunai 10 dan 11 Oktober 2017 dengan periode perdagangan pada 12-18 Oktober 2017 dengan rasio 9 : 1.

Menurut keterangan perseroan Jumat, jumlah saham yang akan ditawarkan dalam rights issue ini sebanyak 1,12 miliar lembar saham atau mewakili 18,18 persen dari total modal ditempatkan dan disetor dengan harga nominal Rp 20 per saham.

Jumlah dana yang akan diterima perseroan dalam rights issue ini sebanyak Rp 1,43 triliun, di mana Bonlight Investment Limited tidak akan melaksanakan haknya dan akan dialihkan ke Indoritel Makmur International Tbk.

Dana yang diperoleh perseroan dari rights issue ini akan digunakan untuk pembangunan 4-6 pabrik baru di Jawa, Sumatera dan Kalimantan serta penambahan lini produksi di pabrik yang ada sekarang.

BI Perkirakan Kembali Terjadi Deflasi di Bulan September

Bank Indonesia memperkirakan pada September 2017 akan kembali terjadi deflasi seperti laju harga konsumen di Agustus 2017, karena menurunnya beberapa harga pangan seperti daging ayam, telur, dan beberapa varian bawang.

Agus mengatakan deflasi di bulan ke sembilan karena terus menurunnya harga pangan setelah tren konsumsi tinggi pada Ramadan dan Lebaran, Juli 2017. Jika perkiraaan BI terealisasi di September, maka inflasi tahunan di bulan kesembilan di sekitar 3,5-3,6 persen (year on year/yoy) atau cenderung terus bergerak ke batas bawah sasaran inflasi Bank Sentral di 3--5 persen.

Disinggung mengenai indikator dari tren deflasi yang cenderung menunjukkan masih lemahnya konsumsi, Agus menampiknya. Dia mengatakan laju konsumsi masyarakat hingga September 2017 menunjukkan perbaikan dibanding bulan-bulan sebelumnya.