Mau IPO, Garuda Maintenance Facility Belum Ada Komitmen Bagi Dividen

Bareksa • 12 Sep 2017

an image
Suasana penawaran saham PT Garuda Maintenance Facility Aero Services Tbk atau GMF di Jakarta, Senin (11/9)

Perseroan telah mengamankan calon investor yang akan menyerap sahamnya

Bareksa.com - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) memulai penawaran sahamnya kepada publik pada Senin, 11 September 2017 hingga 21 September 2017. Anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) ini melepas sebanyak 10,89 miliar saham atau setara dengan 30 persen dari modal ditempatkan dan disetor GMF setelah IPO.

Dengan PT Mandiri Sekuritas (Mansek), PT Bahana Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT BNI Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi, saham GMF ditawarkan mulai Rp 390 sampai Rp 510 per saham. GMF menargetkan bisa meraup dana sekitar Rp 5,55 triliun.

Demi mengamankan target dana itu, GMF dan para penjamin emisi sudah menyeleksi calon target investor. Direktur Utama GMF, Iwan Joeniarto, menyampaikan sekitar 20 persen saham perseroan akan ditawarkan kepada financial investor dan program employee stock allocation (ESA).

"Dan 10 persen lainnya ditawarkan kepada investor strategis," tutur Iwan, di Jakarta, 11 September 2017.

Namun GMF belum memastikan diri untuk berkomitmen membagikan sebagian labanya sebagai dividen. Padahal, Iwan menyebut, pihaknya yakin bisa mencatat laba hingga US$ 58 juta pada Tahun Buku 2017.

"Soal dividen, kami belum ada pembahasan," ucap Sekretaris Perusahaan GMF Mohamad Arif Faisal.

Hingga semester I 2017, GMF sudah membukukan pendapatan US$ 202 juta. Dari catatan itu, perseroan berharap bisa menutup Tahun 2017 dengan pendapatan US$ 424 juta.

Alokasi Dana Hasil IPO

Iwan menambahkan, sekitar 60 persen dana hasil dari IPO akan digunakan GMF untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas di line maintainance, repair & overhaul. Lalu, 15 persen akan dialokasikan untuk refinancing, dan sisanya untuk kebutuhan modal kerja.

Menanggapi rencan IPO GMF,  Komisaris Utama GMF, Helmi Imam Satriyono, menjelaskan langkah tersebut bisa memperkuat konsolidasi ekuitas Garuda Group. "Kontribusi cukup besar ke Garuda. Maka kewajiban Garuda menjaga performance, dan IPO membuat GMF mandiri tanpa dukungan likuiditas dari Garuda," terang Helmi.

Di sisi lain, Direktur Mandiri Sekuritas Laksono Widodo menyampaikan, para penjamin emisi akan menawarkan saham GMF ke investor di wilayah Jakarta, Singapura, Hong Kong, dan Kuala Lumpur.