Berita / / Artikel

Transaksi Nego Rp 3,3 Triliun Sebabkan Saham TPIA Turun Dalam

• 30 Aug 2017

an image
Seorang karyawan beraktivitas di dekat tayangan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Transaksi di pasar nego pada Rp 18 ribu per saham berbarengan dengan tanggal pencatatan saham rights issue

Bareksa.com – Anda pemegang saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)? Jangan kaget jika harga saham TPIA pada perdagangan hari ini, Selasa, 29 Agustus 2017) anjlok 6,14 persen ke level Rp 21.400 dari hari sebelumnya Rp 22.800 per saham.

Sejumlah 49.972 lot saham TPIA ditransaksikan dengan frekuensi 2.036 kali. Dari jumlah itu, nilai transaksi saham TPIA hingga pukul 15:00 WIB telah mencapai Rp 108,98 miliar.

Lalu, apa yang menyebabkan penurunan saham TPIA tersebut?

Sesuai dengan prospektus perseroan mengenai rencana penawaran umum terbatas (PUT) II, hari ini merupakan tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan menawarkan 279.741.494 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.

Dari aksi ini, setiap pemegang 47 saham lama berhak atas empat HMETD  dengan harga pelaksanaan Rp 18 ribu per saham. Melalui aksi ini, perseroan akan meraup dana Rp 5,03 triliun.

Sejalan dengan rencana itu, hari ini telah terjadi transaksi sebesar Rp 3,3 triliun yang melibatkan 183.394.429 saham  TPIA pada harga Rp 18 ribu per saham. Transaksi dengan frekuensi sebanyak 21 kali melibatkan empat broker yakni Deutsche Sekuritas Indonesia, CLSA Sekuritas Indonesia, Mandiri Sekuritas, dan Credit Suisse Sekuritas Indonesia.

Grafik: Intraday Saham TPIA Hingga Pukul 14:41 WIB 29 Agustus 2017

Sumber: Bareksa.com

Untuk diketahui, dalam aksi korporasi ini, pemegang saham yakni PT Barito Pacific Tbk (BRPT), Marigold Resources Pte. Ltd., dan Prajogo Pangestu tidak akan melaksanakan HMETDnya. Sedangkan pemegang saham SCG Chemicals Co., Ltd. bermaksud untuk melaksanakan seluruh haknya. Adapun yang bertindak sebagai pembeli siaga (standby buyer) adalah PT Mandiri Sekuritas.

Presiden Direktur Chandra Asri, Erwin Ciputra, menuturkan selain untuk memenuhi persyaratan free float 7,5 persen dari Bursa Efek Indonesia, rights issue dilakukan sebagai langkah perseroan untuk memperluas basis investor sekaligus meningkatkan likuiditas perdagangan, memperkuat posisi Perseroan sebagai perusahaan publik, dan semakin mengembangkan akses ke pasar modal domestik maupun luar negeri.

“Dengan pendalaman dan profil investor yang baru ini akan menjadi dasar yang lebih kuat bagi Chandra Asri untuk memperluas jejak langkah petrokimia di Indonesia dan realisasi kompleks petrokimia kedua di masa depan,” tutur Erwin.

Tags: