Bareksa.com – Tiga anak usaha badan usaha milik negara (BUMN) segera menyusul PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMF AeroAsia) untuk memulai proses penawaran umum perdana (initial public offering/ IPO) saham. Rencananya sembilan anak usaha BUMN bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini.
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Aloysius Kiik Ro, mengatakan dua di anataranya adalah anak usaha PT PP (Persero)Tbk (PTPP) dan satu anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II yang bakal melangsungkan IPO saham usai GMF AeroAsia. “Insya Allah kita masih optimistis 9 anak usaha BUMN IPO tahun ini,” jelasnya kepada Bareksa di Jakarta, Kamis, 24 Agustus 2017.
Dari dua anak usaha PP yang bakal lebih awal melangsungkan IPO saham yang pertama menjalankan rencananya adalah PT PP Presisi. PP Presisi telah mengadakan tender pengadaan jasa lembaga atau profesi penunjang pasa modal.
Setelah tuntas mencari jasa lembaga dan profesi penunjang, perseroan akan segera mendaftarkan IPO saham ke BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Rencananya PP Presisi akan melantai di BEI pada Oktober tahun ini.
Sementara itu, anak usaha Pelindo II yang akan IPO saham PT Jasa Armada Indonesia (IPC Marine Service) bakal menyusul GMF. Perusahaan tersebut bergerak di bidang layanan pemanduan dan penundaan kapal. Rencananya, Jasa Armada bakal menerbitkan sabanyak 30 persen saham baru ke publik. Perseroan membidik dana sekitar Rp 1,5 triliun dari hasil penawaran saham ke publik.
Bidik Dana IPO Rp 20 Triliun
Tahun ini Kementerian BUMN membidik perolehan dana hingga sebesar Rp 20 triliun dari sebanyak sembilan IPO saham BUMN. Berdasarkan catatan Bareksa, selain PP Presisi dan Jasa Armada anak usaha BUMN yang bakal IPO saham tahun ini adalah dua anak usaha PP lainnya, yakni PT PP Urban dan PT PP Energi.
Selanjutnya, dua anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), yakni PT Wijaya Karya Realty dan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung. Kemudian masing-masing satu anak usaha dari PT Garuda Indonesia, yakni GMF AeroAsia, anak usaha PT Adhi Karya Tbk (ADHI) yaitu PT Adhi Persada Gedung, anak usaha PT Pertamina yakni PT Tugu Pratama dan anak usaha PT Pembangkit Listrik Negara (PLN) yaitu PT Indonesia Power.