Bareksa.com – Grup Lippo sedang merangkai ulang kepemilikan saham di beberapa perusahaan tercatat. Langkah tersebut dilakukan melalui satu nama yakni PT Inti Anugrah Propertindo (IAP) yang sejauh ini sudah berstatus sebagai pemegang saham mayoritas pada empat saham.
Yang paling baru adalah PT Lippo Securities Tbk (LPPS). IAP mengambilalih 63,49 persen saham LPPS melalui transaksi di pasar negosiasi pada 10 Agustus 2017 dengan nilai Rp 144,6 miliar.
Pengambilan saham LPPS itu berasal dari Pacific Asia Holding Ltd Portcullis Trusnet (Cook Island) Ltd. BCI House. “Dengan transaksi itu, kepemilikan IAP di Lippo Securities menjadi sebesar 67,52 persen,” tulis Sekretaris Perusahaan Lippo Securities Agustinus Benawar dalam keterbukaan informasi, Senin, 14 Agustus 2017.
Agustinus menambahkan, meski ada peralihan kepemilikan saham dari Portcullis ke IAP, namun tidak ada perubahan pengendali saham LPPS.
Pengambilalihan saham-saham milik Grup Lippo ke IAP bukan yang pertama kali. Pada 21 Juli 2017, Corporate Secretary PT Star Pacific Tbk (LPLI) juga menyampaikan nama IAP sebagai pemegang 57,01 persen saham perseroan.
Transaksi tersebut terjadi pada 19 Juli 2017. Pada harga Rp 180, proses transaksi peralihan saham LPLI ke IAP bernilai Rp 120,1 miliar. Namun untuk kali ini, tidak ada penjelasan saham milik siapa yang beralih ke IAP.
Mengacu pada susunan kepemilikan LPLI per 30 Juni 2017, sekitar 20,05 persen saham dimiliki Lippo Securities dan sisanya sebesar 79,95 persen milik masyarakat. Pada laporan kepemilikan efek per Juli 2017, kepemilikan Lippo Securities di LPLI tidak berubah. Artinya, pembelian saham LPLI oleh IAP berasal dari masyarakat yang kepemilikannya berubah menjadi 22,94 persen.
Selain LPPS dan LPLI, nama IAP juga muncul sebagai pemegang saham mayoritas PT Multipolar Tbk (MLPL). Transaksi perpindahan saham MLPL ke IAP berlangsung pada 25 Juli 2017 dan melibatkan 4,99 miliar saham dengan nilai Rp 1,28 triliun.
Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia, catatan transaksi crossing saham MLPL berlangsung pada harga premium Rp 257 atau lebih tinggi Rp 62 ketimbang harga di pasar regular yang berada pada level Rp 195.
Perpindahan tangan kepemilikan saham MLPL dilakukan melalui broker Ciptadana Sekuritas Asia. Sebanyak 4,99 miliar saham MLPL yang setara dengan 49,6 persen dari saham beredar perseroan per 30 Juni 2017 itu beralih ke IAP.
Saham perusahaan investasi milik Grup Lippo yang dilepas ke IAP ini adalah milik Cyport Limited dan Grandhill Asia Limited. Catatan ini pun sudah tertuang dalam laporan biro administrasi efek Sharestar Indonesia per 31 Juli 2017.
Tabel: Kepemilikan Efek MLPL di Atas 5 Persen per 31 Juli 2017
Sumber: BEI
Pergerakan Harga Saham
Adanya peralihan kepemilikan mayoritas di tiga entitas milik Grup Lippo ini sedikit menjadi sentimen positif untuk pergerakan harga sahamnya. Misalnya saja MLPL. Pada tanggal transaksi peralihan ke IAP, harga saham MLPL di pasar regular Rp 195 dan sampai 14 Agustus 2017 harganya naik menjadi Rp 197 atau naik 1,02 persen.
Begitu juga saham LPPS. Tanggal transaksi peralihan saham ke IAP terjadi pada 10 Agustus 2017. Saat itu, harga saham LPPS di pasar regular Rp 103 dan pada 14 Agustus 2017 menjadi Rp108 atau naik 4,85 persen.
Namun berbeda dengan MLPL dan LPPS, saham LPLI justru mengalami penurunan setelah peralihan kepemilikan ke IAP. Setelah transaksi pada 19 Juli 2017, hingga 14 Agustus 2017 harga sahamnya justru turun 2,66 persen dari Rp 188 menjadi Rp 183.
Grafik: Pergerakan Harga Saham LPLI Periode 19 Juli 2017 – 14 Agustus 2017
Sumber: Bareksa.com
Sayang, hingga saat ini Grup Lippo belum memberikan keterangan resmi mengenai maksud dan tujuan mengalihkan beberapa saham entitas perusahaannya ke IAP. Yang jelas, transaksi tersebut masuk dalam catatan aksi jual investor asing di Bursa Efek Indonesia (BEI).