Pasca Rugi, Dua Bank Papan Bawah ini Bidik Laba di 2017

Bareksa • 15 Aug 2017

an image
Komisaris Utama Bank Banten Zulkarnain melakukan seremonial penghijauan dan menyiram tanaman di KCK Serang Bank Banten disaksikan oleh Direktur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa (depan-tengah) dan Direktur Bank Banten Jaja Jarkasih (Kanan). (foto: website Bank Banten)

Bank Banten memperluas lingkup bisnis, Bank MNC lakukan konsolidasi

Bareksa.com - Dua bank papan bawah berharap bisa membukukan keuntungan pada tahun ini. Sebelumnya, kedua bank tersebut, yakni PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) dan PT Bank MNC International Tbk (BABP) mencatat kerugian pada semester I 2017.

Direktur Utama Bank Banten, Fahmi Bagus Mahesa, menjelaskan pada semester I 2017, Bank Banten memang mencatat kerugian sebesar Rp 42,61 miliar. Namun kerugian tersebut menurun apabila dibandingkan pada akhir 2016 yang mencapai Rp 191,59 miliar.

Pada semester II 2017, perseroan optimistis bisa membukukan laba sebesar Rp 5 miliar. Untuk mencapai hal tersebut, perseroan akan mengandalkan nasabah karyawan Pemerintah Daerah Banten yang saat ini sudah berangsur memindahkan rekeningnya ke Bank Banten.

“Saat ini, ada sekitar 80 ribu karyawan yang berada di lingkup pemerintah daerah Banten, yang ada di bank kami baru sekitar 3.000-4.000 orang, secara berangsur akan pindah dan potensi tersebut besar sekali,”terang dia usai menandatangani kerjasama dengan PT. MNC Kapital Indonesia di Gedung MNC Financial Services, Senin, 14 Agustus 2017.

Melalui pemindahan kas daerah dan rekening karyawan ke Bank Banten, perseroan berharap juga bisa menopang pertumbuhan aset. “Dalam 3-4 tahun mendatang, kami berharap bisa mencapai aset Rp 30-40 triliun,”papar dia.

Selain itu, perseroan juga menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk memperluas ruang lingkup bisnis. Salah satunya adalah dengan MNC Kapital Indonesia melalui kerjasama penempatan dana, pembiayaan proyek, bancassurance, serta kerjasama lain.

“MNC Kapital kan memiliki tujuh anak usaha, satu-satu kami ajak kerjasama sehingga bisa saling menguntungkan,”ungkap dia.

Hal lain yang dilakukan Bank Banten untuk meningkatkan kinerja adalah dengan melakukan efisiensi kantor cabang. Menurut Fahmi, dari 48 cabang yang ada saat ini, pihaknya akan mengurangi hingga menjadi 26 cabang saja.

“Kami akan melakukan efisiensi cabang, cabang-cabang yang tidak berkontribusi akan kami tutup,” jelas dia.

Selain itu, perseroan juga akan memperkuat permodalan. Menurut rencana, menjelang akhir 2017, perseroan akan melakukan right issue sebesar Rp 200 miliar. Melalui penambahan dana right issue dan laba ditahan, perseroan berharap bisa naik ke BUKU II pada awal 2018.

Kinerja MNC Bank

Di lain pihak, Direktur Utama Bank MNC Benny Purnomo mengungkapkan, dalam dua tahun pertama operasional Bank MNC, pihaknya lebih fokus dalam konsolidasi. Hal inilah yang menyebabkan, perseroan sempat mencatat kerugian sebesar Rp 51,42 miliar pada semester I 2017.

Bentuk konsolidasi yang dilakukan perseroan adalah dengan menyelesaikan sisa-sisa kredit bermasalah sebelumnya. Perseroan menargetkan, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) pada tahun ini bisa menurun menjadi di bawah 3,5 persen dari posisi Juni 2017 yang mencapai 3,87 persen.

“Kami sudah membentuk CKPN sebesar Rp 87 miliar untuk mengantisipasi risiko NPL, kami pun sudah melakukan write off senilai Rp 80 miliar diharapkan NPL bisa berada di bawah 3,5 persen,”papar dia.

Setelah melakukan konsolidasi tersebut, perseroan berharap bisa membukukan laba sebesar Rp 9-10 miliar pada tahun ini. Sementara untuk penyaluran kredit, pihaknya menargetkan sebesar Rp 8,6-8,8 triliun atau bertumbuh 14,88 persen dibandingkan posisi akhir 2016. (K09)