IHSG Naik, Namun Hasil Investasi Asuransi Jiwa di Saham Tertekan

Bareksa • 31 Jul 2017

an image
Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Hendrisman Rahim (Asiabusinessinfo.com)

Hingga Mei, saham masih mendominasi portofolio investasi asuransi jiwa

Bareksa.com – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) memperkirakan hasil investasi hingga semester I tahun ini mengalami tekanan. Tekanan ini berasal dari penempatan dana pada instrumen saham dan surat utang negara (SUN).

Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim di Jakarta, Senin, 31 Juli 2017. Hendrisman mencermati instrumen investasi saham. Menurut dia, meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbuh baik, kenyataannya dia menilai investasi di instrumen saham tidaklah mudah.

“Instrumen saham kurang menggembirakan. Ternyata susah berinvestasi di saham,” ujar Hendrisman.

Perlambatan hasil investasi juga terasa pada instrumen SUN. Hendrisman menjelaskan, hal ini terkait kewajiban penempatan 30 persen dana di instrumen SUN. Meski sedikit membingungkan, Hendrisman mengaku tidak terlalu masalah dengan aturan itu.

Berdasarkan data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai investasi asuransi jiwa hingga Mei 2017 mencapai Rp 373,29 triliun. Angka ini tumbuh 22,5 persen ketimbang periode sama tahun lalu Rp 304,72 triliun.

Dari jumlah itu, investasi pada instrumen saham masih mendominasi dengan angka Rp 121,16 triliun atau naik 36,56 persen dari Rp 88,72 triliun. Sementara, investasi pada surat utang negara hingga Mei mencapai Rp 60,32 triliun atau naik 22,63 persen dari Rp 49,19 triliun  dari periode yang sama tahun lalu.

Tabel: Aliran Investasi Asuransi Jiwa Hingga Mei 2017 (dalam jutaan Rupiah)

Sumber: OJK

Sementara itu, jika dilihat dari porsinya, investasi pada instrumen saham mencapai 32,46 persen. Kemudian SUN 16,16 persen, disusul deposito 10,64 persen.

Di sisi lain, Hendrisman menambahkan, produk asuransi yang menarik untuk dipegang nasabah ada pada unitlink yang mengalami pertumbuhan di luar ekspektasi. "Sisi investasi memang kurang mnggembirakan, tetapi ada yang menarik di industri asuransi jiwa, yakni produk unitlink," ujarnya.

Dia menyebutkan, pada Semester I 2017, pembelian terhadap produk unitlink mengalami pertumbuhan yang di luar perkiraan sebelumnya. "Pada tahun sebelumnya pembeilain unitlink menurun, tetapi di semester pertama ini mengalami pertumbuhan yang baik sekali," ungkapnya.