Berita / / Artikel

Pendapatan Meningkat, Bisakah Saham Telekomunikasi Beri THR Saat Ramadan?

• 17 Jun 2017

an image
Ilustrasi penggunaan alat telekomunikasi handphone, telepon genggam, telepon seluler, ponsel pintar, panggilan telepon. (pexels.com)

Pada 2016, kontribusi pendapatan data dan internet Telkom telah mencapai 49,4 persen

Bareksa.com - Ramadan merupakan bulan penuh berkah, tak terkecuali bagi penyedia layanan telekomunikasi. Sebab, saat bulan puasa, biasanya penggunaan data, SMS dan telepon lebih tinggi daripada bulan lain. Dengan adanya sentimen tersebut, saham-saham telekomunikasi ini biasanya dilirik sejumlah investor.

Lantas apakah saham-saham telekomunikasi yang melantai di Bursa Efek Indonesia selalu berpotensi mendatangkan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi investor?

Berikut hasil penelusuran Bareksa terhadap saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL). Pantauan dilakukan selama Ramadan dalam 10 tahun terakhir.

Dari data yang dikumpulkan, saham TLKM dan ISAT mengalami peningkatan sebanyak 7 kali Ramadan dalam periode 2007-2016. Sementara itu, saham EXCL mencatat kenaikan 6 kali saja.

Pelemahan di ketiga saham ini terjadi berbarengan pada tahun 2008. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. (Warna hijau menunjukkan peningkatan dan abu-abu mewakili penurunan harga saham selama Ramadan)

Tabel: Pergerakan Harga Saham Operator Telekomunikasi Setiap Bulan Ramadan 2007-2016

Sumber: Bareksa.com

Menurut Analis Oso Sekuritas, Riska Afriani, terdapat korelasi antara bulan Ramadan dan kenaikan pendapatan perusahaan operator telekomunikasi ini. "Pendapatan pada momentum puasa dan Lebaran biasanya naik sekitar 5-7 persen dari bulan biasa," ungkapnya.

Ramadan biasanya datang pada kuartal II dan III. Maka dari itu, pada periode tersebut tahun 2013-2016 selalu terlihat pertumbuhan pendapatan emiten telekomunikasi secara kuartalan (kuartal banding kuartal/QoQ).

Sementara itu, XL Axiata selalu mencatatkan kenaikan pendapatan di kuartal II (QoQ), dengan kisaran pertumbuhan 5 persen pada tahun 2013-2016.

Hal yang sama juga terjadi pada Indosat. Operator telekomunikasi yang dikendalikan Ooredoo itu mencatat pertumbuhan yang lebih tinggi pada kuartal II dan kuartal III setiap tahunnya. Pada kuartal II dan III tahun 2016, ISAT mampu mencatatkan kenaikan pendapatan masing-masing sebesar 5 dan 6 persen secara kuartalan.

Sementara itu, jika kita perhatikan kinerja Telkom, badan usaha milik negara itu mendapat lonjakan pendapatan dari data dan internet. Tahun lalu, kontribusi pendapatan data dan internet mencapai 49,4 persen dari total pendapatan perseroan. Angka tersebut merupakan lonjakan signifikan dibandingkan kontribusi pendapatan data dan internet yang hanya 28,9 persen pada 2010.

Meskipun demikian, hal ini berbeda dengan yang terjadi pada Indosat dan XL. Kedua operator telekomunikasi itu mencatat kontribusi pendapatan data dan internet masih di bawah 20 persen dari total pendapatan. (hm)

Tags: