Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)
Obligasi korporasi milik BUMN semakin banyak diminati para investor, termasuk yang diterbitkan Semen Indonesia. Emiten dengan sandi saham SMGR ini menerbitkan obligasi bernilai Rp3 triliun. Dari jumlah itu, perseroan mengalami kelebihan permintaan hingga 1,3 kali atau mencapai Rp4 triliun.
Salah satu faktor pendorong kelebihan permintaan obligasi Semen Indonesia adalah tingkat bunga yang ditetapkan. Menawarkan kupon berkisar 8 persen hingga 8,8 persen, akhirnya kupon yang diberikan mencapai 8,6 persen. Dalam penerbitan obligasi ini, perseroan dibantu Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, dan Bahana Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi.
PT Ciputra Development Tbk (CTRA)
Perseron telah mencatat perolehan marketing sales sebesar Rp2,63 triliun dalam periode Januari sampai Mei 2017. Mengacu target marketing sales perseroan tahun ini yang sebesar Rp8,5 triliun, maka pencapaian sampai Mei telah mewakili 30,94 persen dari target. Soal target itu, sebesar Rp7 triliun dikontribusikan dari proyek eksisting dan sisanya dari proyek baru.
Atas pencapaian hingga Mei tersebut, perseroan pun yakin kinerjanya bisa lebih baik pada semester II nanti. Apalagi pada Mei lalu, Ciputra telah meluncurkan dua proyek baru yakni Citra Land di Cibubur dan Talassa City di Makasar.
Surplus Perdagangan
Hingga Mei 2017, pemerintah mencatat adanya surplus neraca perdagangan sebesar US$474 juta dengan nilai ekspor mencapai US$14,29 miliar, dan impor US$13,82 miliar. Secara kumulatif, surplus perdagangan Januari-Mei 2017 telah mencapai US$5,89 miliar dengan nilai ekspor US$68,26 miliar dan impor US$62,37 miliar.
Catatan Mei sendiri menjadi yang pertama kali surplus neraca perdagangan berada di bawah US$1 miliar. Artinya, sejak Desember hingga April, surplus neraca perdagangan masih berada di atas US$1 miliar.
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR)
Satu emiten produsen semen milik pemerintah berencana ekspansi. Adalah Semen Baturaja yang ingin menambah kapasitas produksi hingga 550.000 ton mulai perode Juli hingga Desember 2017. Sasarannya adalah pabrik baru perseroan yakni pabrik Baturaja II.
Saat ini, pabrik Baturaja II telah beroperasi dan dalam proses serah terima dengan kontraktor. Saat ini, kapasitas pabrik tersebut baru mencapai 1,85 juta ton dan menambah total kapasitas pabrik Semen Baturaja menjadi 3,85 juta ton.
PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI)
Emiten dengan kode saham FPNI ini menargetkan pertumbuhan volume penjualan naik 20 persen dari realisasi tahun lalu. Pada 2016, volume penjualan produk polyethylene perseroan mencapai 346.000 ton. Secara nilai, perseroan juga yakin bisa tumbuh lebih tinggi dari realisasi tahun lalu yang mencapai US$442 juta.
Namun optimisme perseroan mendapat beberapa tantangan. Salah satunya adalah bahwa industri petrokimia mempunyai banyak faktor yang rentan menggoyang kinerja seperti bahan baku ethylene atau harga jual produk. Untuk itu, perseroan lebih fokus pada volume penjualan ketimbang nilainya.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB)
Perusahaan tambang yang punya kode saham PSAB ini ingin mengembangkan dua tambang serta pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian emas. Untuk merealisasikan rencana ini, perseroan membutuhkan dana hingga US$300 juta.
Secara rinci, dana tersebut terdiri dari US$100 juta untuk pengembangan tambang Gunung Pani di Gorontalo dan US$200 juta untuk tambang Doup di Sulawesi Utara. Besarnya kebutuhan dana itu pun membuat perseroan akan mencari sumber pendanaan baik melalui pinjaman perbankan, penerbitan obligasi hingga vendor financing.