Reksa Dana Saham Berisiko Tinggi, Pilih Portofolio Blue Chip

Bareksa • 12 Jun 2017

an image
Hanif Mantiq, Direktur PT Avrist Asset Management, Jakarta.

Salah satunya produk keluaran Avrist Asset Management, Avrist Ada Saham Blue Safir

Bareksa.com – Dampak peninkatan peringkat utang Indonesia menjadi investment grade dari Standard and Poor’s (S&P), bisa menjadi era baru dalam memilih instrumen investasi reksa dana. Kini, para investor mulai menyasar produk-produk berisiko tinggi seperti reksa dana saham dan pendapatan tetap.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak akhir 2016 hingga 26 Mei 2017, nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana saham dan pendapatan tetap bergerak secara bervariasi. Misalnya saja reksa dana saham yang memiliki catatan NAB Rp104,04 triliun. Angka ini turun dari posisi akhir 2016 Rp113,06 triliun padahal jumlah produknya bertambah dari 223 menjadi 231 reksa dana

Sementara itu, reksa dana pendapatan tetap yang juga jumlahnya naik dari 213 menjadi 224 reksa dana, mencatat kenaikan NAB 11,67 persen dalam periode akhir 2016 sampai 26 Mei 2017. Nilainya menjadi Rp77,68 triliun dari sebelumnya Rp69,56 triliun.

Namun menurut Direktur PT Avrist Asset Management Hanif Mantiq, pilihan reksa dana saham dan pendapatan tetap harus dilakukan secara hati-hati. “Untuk saham pilih yang punya portofolio blue chip, sementara yang pendapatan tetap obligasi korporasi,” terang Hanif kepada Bareksa, Senin, 12 Juni 2017.

Untuk yang satu ini, Avrist punya produk yang dimaksud. Namanya Avrist Ada Saham Blue Safir. Produk ini baru meluncur pada 12 April lalu dan dalam waktu dua bulan ini telah memberikan imbal hasil (return) kepada investornya sebesar 1,25 persen. Berdasarkan catatan Bareksa, dana kelolaan Avrist Ada Saham Blue Safir telah mencapai Rp15,24 miliar.

Grafik: Dana Kelolaan Avrist Ada Saham Blue Safir

Sumber: Bareksa.com

Hanif bahkan optimistis, pipeline  dana kelolaan Avrist Ada Saham Blue Safir bisa menyentuh angka Rp500 miliar. “Saat ini kan dana kelolaan Rp15 miliar, tapi di pipeline sudah Rp200 miliar. Mungkin nanti bisa jadi Rp500 miliar,” ujar Hanif.

Reksa dana Avrist Ada Saham Blue Safir, lanjut Hanif, sangat mengutamakan korelasi dengan pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Selain itu, minimun investasi produk ini pun terbilang terjangkau dengan hanya Rp500.000, dan untuk penambahan atau pembelian selanjutnya Rp100.000.

Hingga saat ini, Hanif membeberkan Avrist telah mengelola dana hingga Rp1,65 triliun dari produk-produk yang dimilikinya. Bahkan sampai akhir tahun, Hanif meyakini bisa tembus Rp2 triliun, dan jika agresif bisa mencapai Rp2,5 triliun.