Bareksa.com – PT Bank Pembangunan Daerah Lampung akan menerbitkan surat utang atau obligasi dengan nilai sebanyak-banyaknya Rp 750 miliar pada Juli 2017. Bank dengan kategori BUKU I ini mempunyai total ekuitas Rp 727 miliar per Desember 2016. Adapun masa jatuh tempo hingga 5 tahun dan dengan kisaran kupon yang ditawarkan 9,15 – 9,85 persen dengan peringkat A dari Fitch. Nilai kupon tersebut lebih tinggi di sektornya.
Book building obligasi ini dilakukan pada 31 Mei 2017 sampai 9 Juni 2017. Penawaran awal 23 Juni sampai 3 Juli 2017 dan pencatatan di Bursa pada 7 Juli 2017.
Grafik : Perbandingan Kupon Obligasi Tenor 5 Tahun & Peringkat A
Sumber : Bareksa.com
Perlu ditekankan, bahwa keempat bank dalam grafik di atas merupakan penghuni rating A dengan tenor serta sektor yang sama. Namun hanya Bank Lampung yang masih berada di kategori BUKU I atau modal inti kurang dari Rp 1 triliun. Sedangkan bank lainnya telah mempunyai modal di atas Rp1 triliun, sehingga secara struktur modal lebih tebal.
Selain itu, perbedaan tahun penerbitan juga mempengaruhi imbal hasil yang ditawarkan kepada investor. Misalkan, obligasi Bank Sulut diterbitkan pada Oktober 2014 sedangkan Bank Lampung pada pertengahan 2017. Dari sisi BI Rate maupun kondisi perekonomian di tahun tersebut tentu berbeda, di mana BI Rate pada Oktober 2014 berada di level 7,5 persen, sementara hingga kuartal II tahun ini BI Rate sebesar 4,75 persen.
Sehingga secara garis besar, penurunan tingkat suku bunga menandakan bahwa kondisi perekonomian jauh lebih baik dan berhasil menurunkan faktor risiko untuk berinvestasi di suatu negara. Belum lagi Indonesia baru-baru ini disematkan peringkat Investment Grade atau layak investasi oleh lembaga pemeringkat S&P sehingga keadaan itu membuat kupon yang ditawarkan lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Jadi, sangat wajar apabila kupon yang ditawarkan cenderung lebih rendah mengingat risiko investasi di Indonesia tengah menurun khususnya di kuartal II tahun ini.