Restrukturisasi Utang Rp3,8 T, Bagaimana Reaksi Pasar Terhadap Saham BRMS?

Bareksa • 31 May 2017

an image
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Usai restrukturisasi utang itu, BRMS tinggal menuntaskan sisa utang dari Credit Suisse sekitar US$90 juta.

Bareksa.com- Pemegang saham telah memberikan restu kepada PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) untuk menukar utang dengan saham melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar 30 Mei 2017. Hal tersebut menjadi salah satu sentimen yang menggerakkan harga saham emiten tambang mineral ini pada perdagangan 31 Mei 2017.

Seperti tertuang dalam keterbukaan informasi di Bursa, BRMS akan menerbitkan saham tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) senilai US$286,11 juta atau setara Rp3,8 triliun. Nantinya jumlah saham yang diterbitkan akan mencapai 36,75 miliar lembar, dengan harga pelaksanaan Rp84 per saham. Akibat aksi korporasi ini, efek dilusinya terhadap pemegang saham lama mencapai 58,97 persen.

Melalui aksi non-HMETD, BRMS akan membayar utangnya kepada tiga kreditur. Perinciannya adalah: utang Wexler Capital Pte Ltd sebesar US$100 juta, First Financial Company Ltd sebesar US$90 juta dan utang vendor senilai US$40 juta.

Usai restrukturisasi utang itu, anak usaha dari PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ini tinggal menuntaskan sisa utang dari Credit Suisse sekitar US$90 juta. BRMS berharap bisa segera berada pada posisi tanpa utang alias zero-debt.

Nantinya, utang Credit Suisse akan dilunasi dengan penjualan 51 persen saham anak usahanya, yakni PT Dairi Prima Mineral, kepada China Nonferrous Metal Industry's Foreign Engineering & Construction Co Ltd (NFC). Nilai transaksi penjualan saham tersebut mencapai US$198,9 juta dan diperkirakan akan selesai pada bulan Juni.

Setelah penjualan saham berlaku efektif, BRMS masih menjadi pemegang saham Dairi Prima sebesar 29 persen, tetapi tak lagi menjadi pemegang saham pengendali.

Lantas bagaimana reaksi investor di pasar modal?

Rencana tersebut langsung direspon positif oleh investor pasar modal. Hal ini dapat terlihat dari harga saham BRMS yang naik 9 persen menjadi Rp73 hingga pukul 13.35 WIB hari ini, dari penutupan sebelumnya hanya di level Rp67.

Grafik: Harga Saham BRMS Secara Intraday

Sumber: Bareksa.com

Saham BRMS paling banyak diborong oleh NH Korindo Securities (XA). Broker ini membeli 438.000 lot saham BRMS pada harga rata-rata Rp72,2 per saham, senilai total Rp3,1 miliar. Nilai transaksi yang dilakukan oleh XA setara 7,5 persen seluruh transaksi saham BRMS yang mencapai Rp39,9 miliar.

Sementara itu, pembeli terbesar berikutnya adalah Maybank Kim Eng Securities (ZP) yang membeli 141.000 lot saham BRMS pada harga rata-rata Rp75,4 senilai Rp1,1 miliar.

Phillip Securities (KK) juga membeli 146.000 lot saham BRMS pada harga rata-rata Rp74,9, dengan nilai transaksi mencapai Rp1,1 miliar. (hm)